2 Helikopter Fokus Tangani Karhutla di Sumsel Hingga Akhir November

- Masih ada wilayah yang berpotensi karhutla di Sumsel
- Tim darat masih fokus lakukan pemantauan karhutla
- BNPB mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi Karhutla
Palembang, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang penggunaan Helikopter Water Boombing (WB) dan Helikopter patroli untuk penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) di Sumsel. Dari lima helikopter yang sebelumnya disiapkan, tiga diantaranya ditarik kembali menyisakan dua helikopter yang siaga mengatasi karhutla hingga 30 November 2025.
"Saat ini tinggal dua helikopter yang stand by di Sumsel. Satu patroli, satu water bombing. Keduanya akan beroperasi sampai masa siaga darurat berakhir," ungkap Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Jumat (7/11/2025).
1. Masih ada wilayah yang berpotensi karhutla di Sumsel

Sudirman menjelaskan, dua helikopter yang ada akan diprioritaskan menyisir area dengan risiko karhutla yang tinggi di Sumsel. Adapun wilayah rawan tersebut ada di Musi Banyuasin, Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI).
Saat ini kondisi kebakaran lahan masih dapat mengancam Sumsel, lantaran hujan belum merata terjadi seluruh wilayah. Disisi lain, suhu panas masih mendominasi beberapa wilayah rawan.
"Hujan sudah ada, tetapi sifatnya masih lokal. Cuaca panas juga masih terasa. Itu alasan dua helikopter tetap disiagakan," jelas dia.
2. Tim darat masih fokus lakukan pemantauan karhutla

Selain memaksimalkan dua helikopter yang tersisa, BPBD Sumsel juga akan memperkuat penanganan tim darat. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar tidak ada lagi kebakaran.
"Personel tetap dalam status siaga penuh meski ada pengurangan armada," jelas dia.
3. Siklus El Nino masih ada sampai 2027

Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada mengenai potensi Karhutla terutama di wilayah Sumatra. BNPB mencatat, siklus El Nino masih dapat terjadi pada akhir 2026 hingga 2027 di Indonesia yang berpotensi memicu kebakaran hutan baru.
BNPB menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi perubahan cuaca yang cepat.
"Selalu cek apakah di tengah perjalanan itu ada kemungkinan hujan atau angin kencang, cuaca ekstrim dan seterusnya. Tentu saja kita selalu mengingatkan yang mengendari motor selalu bawa jas hujan," ucap Abdul Muhari.


















