Lubuk Linggau dan Banyuasin Sumbang Stok Beras Terbesar di Sumsel

- Lubuk Linggau dan Banyuasin menjadi penyumbang stok beras terbesar di Sumsel, aman hingga Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
- Bulog Sumsel Babel telah menyimpan lebih dari 94 ribu ton beras, siap menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan harga stabil.
- Bulog melakukan penyerapan gabah kering panen dengan harga Rp6.500 per kilogram, serta menyalurkan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Palembang, IDN Times - Perum Bulog Wilayah Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel) mencatat penyumbang stok terbesar di Sumsel berasal dari dua daerah dengan penyerapan gabah kering tertinggi. Persediaan tersebut diklaim aman hingga Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
"Sekarang penyerapan terbesar ada di Lubuk Linggau dan beberapa wilayah Banyuasin. Tapi kami tetap terbuka, kalau ada daerah lain di Sumsel yang panen, informasikan ke Bulog terdekat, pasti akan kami serap," kata Pimpinan Bulog Sumsel Babel Mersi Windrayani, Jumat (7/11/2025).
1. Bulog Sumsel Babel klaim stok beras cukup hingga Nataru

Sementara berdasarkan jumlah pasokan yang tersedia lanjutnya, Bulog Sumsel Babel sudah menyimpan total lebih dari 94 ribu ton beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga awal tahun nanti.
"Kami siap menghadapi Natal dan Tahun Baru. Posisi stok mencukupi, jadi masyarakat tidak perlu khawatir," jelasnya.
2. Bulog serap GKP Rp6.500 per kilogram

Selain menjaga ketersediaan beras, Bulog Sumsel Babel juga terus melakukan penyerapan gabah di berbagai wilayah saat memasuki masa panen. Penyerapan dilakukan dengan harga Rp6.500 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP).
Kegiatan penyerapan gabah kering panen, kata Mersi, menjadi langkah strategis untuk menjaga ketahanan stok beras dan mendukung stabilitas harga di tingkat petani maupun konsumen.
3. Bulog salurkan 16 ribu beras SPHP di Sumsel Babel

Kemudian tak saja melakukan penyerapan, Bulog juga menyalurkan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam upaya menjaga kestabilan harga di pasaran. Tercatat total penyaluran beras SPHP di Sumsel Babel telah mencapai hampir 16 ribu ton.
"Penyaluran SPHP dilakukan melalui Gerakan Pangan Murah dan operasi pasar, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan OPD terkait. Kami juga aktif turun ke daerah agar masyarakat mudah mendapatkan beras SPHP," kata dia.
Mersi menyampaikan, Bulog juga telah bersiap melanjutkan penyaluran bantuan pangan pemerintah untuk dua bulan. Yakni Oktober dan November.


















