Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Siswa SD di Sekayu Muba Diduga Keracunan Jajanan Merek Latiao

Salah satu siswa SD di Sekayu ya g diduga keracunan jajanan saat dirawat di RSUD Sekayu. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Jajanan Latiao dibeli di kantin sekolah
  • Anak-anak mengeluh pusing dan lemas
  • Dinkes Muba sudah turun tangan periksa sampel makanan

Musi Banyuasin, IDN Times - Sebanyak 10 siswa SD Negeri 3 Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dilarikan ke Unit Gawat Darurat RSUD Sekayu karena mengalami gejala keracunan pada Rabu (17/7/2025) sore. Anak-anak tersebut sebelumnya mengeluh pusing dan demam usai mengonsumsi makanan ringan dalam kemasan yang dibeli di kantin sekolah.

Insiden tersebut terjadi saat mereka pulang sekolah dan para siswa mengikuti kegiatan latihan polisi cilik (pocil) di Polres Muba. Sejumlah anak-anak mulai merasakan perut mual dan pusing. Sejumlah anggota Polres Muba dengan cepat mengevakuasi anak-anak yang diduga keracunan makanan ke RSUD Sekayu untuk mendapatkan penanganan medis.

1. Jajanan Latiao dibeli di kantin sekolah

Penampakan produk jajanan cemilan latiao ditetapkan pemicu KLB keracunan pangan oleh BPOM RI. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Parida, salah satu orang tua murid mengatakan, semua anak yang dilarikan ke UGD berasal dari sekolah yang sama. Mereka mengalami keluhan yang seragam mulai dari badan panas hingga pusing.

“Anak-anak ini beli jajanan jenis snack, tulisan di kemasannya seperti dari Cina atau Korea, namanya Latiao,” ujarnya, Jumat (18/7/2025).

Setelah membeli makanan dari kantin dalam sekolah itu anaknya langsung melanjutkan latihan pocil bersama teman-temannya. Namun tak lama kemudian sang anak mengeluh sakit perut dan pusing

“Semua makanan itu (Latiao) beli di kantin yang ada di dalam lingkungan sekolah, bukan di luar sekolah. Begitu juga teman-teman anak saya," jelasnya.

2. Anak-anak mengeluh pusing dan lemas

Ilustrasi sakit kepala. (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi sakit kepala. (IDN Times/Sukma Shakti)

Saat ini kondisi anak-anak tersebut belum sepenuhnya pulih. Meski sudah mendapatkan penanganan medis, beberapa masih tampak lemas dan mengeluhkan pusing yang belum hilang.

"Semalam sudah ke dokter untuk memeriksa lebih lanjut, doakan saja cepat pulih. Kami orang tua berharap dinas kesehatan maupun dinas pendidikan dapat turun mengecek agar makanan tersebut untuk tidak lagi dijual," terangnya.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah maupun instansi terkait mengenai penyebab pasti keracunan. Para wali murid berharap pihak sekolah segera menindaklanjuti kejadian ini dan mengevaluasi pengawasan terhadap produk yang dijual di kantin sekolah.

“Harapan kami, ini jadi perhatian serius supaya tidak terulang lagi, kasihan anak-anak jika makanan yang tidak layak di jual untuk konsumsi," harap Parida.

3. Dinkes Muba sudah turun tangan periksa sampel makanan

latiao (news.cgtn.com)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, dr Azmi mengatakan, pihaknya akan menurunkan tim untuk mengecek makanan yang diduga membuat sejumlah siswa mengalami keracunan.

"Kami telah menurunkan tim untuk memeriksa makanan yang menyebabkan sejumlah siswa tersebut keracunan. Sampel akan periksa kandungan jajanan itu di laboratorium. Jika terbukti berbahaya, tentu akan kami tindak lanjuti dengan serius," tegasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us