Padang Larang Siswa SD Belum Vaksin Ikut Belajar Tatap Muka 

Sejumlah sekolah di Padang langsung memulangkan siswanya

Padang, IDN Times - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang, Sumatra Barat, menerbitkan larangan mengikuti belajar tatap muka atau PTM bagi siswa Sekolah Dasar (SD), baik negeri maupun swasta, yang belum menerima vaksin.

Kepala Disdikbud Padang, Habibul Fuadi menyebutkan, penemuan pasien positif Omicron yang juga siswa SD Padang menjadi latar belakang terbitnya surat edaran itu.

1. Surat Edara berisi enam poin penting

Padang Larang Siswa SD Belum Vaksin Ikut Belajar Tatap Muka Suasana anak-anak sekolah di Sudan Selatan yang sedang mengikuti kegiatan belajar di sekolah. (Instagram.com/unicefssudan)

Surat Edaran bernomor 421.1/456/Dikbud/Dikdas.03/2022 yang dikeluarkan, Senin (7/2/2022) kemarin, mencantumkan enam poin yakni;

  • Pembelajaran tatap muka, diberikan hanya kepada siswa yang telah divaksin,
  • Bagi siswa yang belum atau tidak divaksin agar melaksanakan pembelajaran secara mandiri di rumah yang dibimbing oleh orangtua,
  • Bagi orangtua yang tidak bisa mendam pingi langsung anaknya saat vaksin, maka siswa tersebut didampingi oleh guru/ Wali Kelas di sekolah tersebut dengan membawa surat izin orangtua.
  • Bagi siswa dengan kondisi Kesehatannya sehingga tidak bisa divaksin, maka harus menunjukkan surat keterangan dari Dokter/Puskesmas/Rumah Sakit Pemerintah Kota Padang.
  • Dalam pelaksanaan vaksinasi, sekolah agar melakukan koordinasi dengan puskesmas terdekat.
  • Edaran ini berlaku terhitung sejak surat ini dikeluarkan.

Baca Juga: 10 SD dan SMA di Palembang Setop PTM Pasca Siswa Positif COVID-19

2. Sejumlah langsung siswa dipulangkan

Padang Larang Siswa SD Belum Vaksin Ikut Belajar Tatap Muka https://www.ongsono.com/

Imbas dari terbitnya surat edaran itu, beberapa sekolah di Kota Padang pagi tadi memulangkan siswa-siswa yang belum mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Informasi yang dihimpun, beberapa sekolah itu berada di Tiga sekolah, daerah Surau Gadang dan satu SD di daerah Lapai.

Menurut Wakil Kepala Jhon Hendri, ada beberapa siswa yang dipulangkan tadi pagi lantaran belum melakukan vaksinasi. "Yang dipulangkan ada empat siswa karena mayoritas sudah divaksin. Capaian vaksinasi di sekolah kita sudah 80 persen,“kata Jhon Hendri.

Baca Juga: Tatap Muka di Sekolah Palembang Berubah Jadi 2 Kali Seminggu

3. Waspadai potensi klaster gerai vaksinasi

Padang Larang Siswa SD Belum Vaksin Ikut Belajar Tatap Muka 

Ahli Epidemiologi Sumatra Barat (Sumbar), Defriman Djafri sebelumnya mengingatkan potensi ledakan kasus dan klaster baru di gerai-gerai atau fasilitas vaksinasi, mengingat penularan varian Omicron cukup cepat.

“Saya sudah ingatkan jauh hari jika ada potensi ledakan kasus di tempat vaksinasi, apabila vaksinator yang bertugas tidak siap menerapkan protokol Kesehatan dengan baik,” kata Defriman.

Animo masyarakat yang ingin vaksin cukup tinggi, dikhawatirkan menimbulkan kerumuman. Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia untuk wilayah Sumbar itu menegaskan, harus ada pencegahan dini agar tak memunculkan klaster baru di tempat vaksinasi.
 
Defriman mencontohkan, Rumah Sakit Unand Padang sudah menerapkan sistem pembatasan kuota. Tempat peserta laki-laki dan perempuan dibedakan dengan jadwal yang disesuaikan.
 
“Saya hari ini suntik dosis ketiga di RS Unand. Ada pembatasan setiap harinya, tidak akan terjadi penumpukkan, ada batasan jarak. Laki-laki dan perempuan dibedakan. Itu kan lebih tertib. Harusnya diterapkan oleh Pemprov Sumbar,”tutupnya.

Baca Juga: Biaya Umrah Naik Jadi Rp31 Juta, Warga Palembang Tunda Keberangkatan

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya