TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profesional Sumbagsel di Maspro Kolaborasi Dongkrak Ekonomi Daerah

Erick Thohir mengingatkan kolaborasi pemda dan BUMN daerah

Seminar 'Membangun Aglomerasi Sumbagsel untuk Nusantara-Indonesia' di Fairmont Hotel Senayan, Jakarta, Sabtu (12/3/2022). (IDN Times/ Istimewa)

Palembang, IDN Times - Tokoh profesional di Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) mulai dari Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan (Sumsel), Lampung, dan Kepulauan Bangka Belitung (Babel), bergabung dalam organisasi Masyarakat Profesional Sumatra Bagian Selatan (Maspro Sumbagsel).

Ketua Maspro Sumbagsel, Mahatma Gandhi menjelaskan, kemajuan pembangunan di Sumbagsel cukup fantastis. Hanya saja, masih terdapat tantangan yang perlu dihadapi seperti kurangnya wadah berbagi dan kolaborasi antar profesional.

"Maspro Sumbagsel sebagai wadah bagi para profesional yang lahir, berasal, dan atau pernah sekolah di Sumbagsel. Maspro Sumbagsel terus berupaya untuk berkontribusi secara berkelanjutan bagi pembangunan Sumbagsel," kata Gandhi saat seminar 'Membangun Aglomerasi Sumbagsel untuk Nusantara-Indonesia' di Fairmont Hotel Senayan, Jakarta, Sabtu (12/3/2022).

Baca Juga: Laba Bersih Semen Baturaja Naik 372 Persen Tahun 2021

1. Meningkatkan pembangunan daerah

Seminar 'Membangun Aglomerasi Sumbagsel untuk Nusantara-Indonesia' di Fairmont Hotel Senayan, Jakarta, Sabtu (12/3/2022). (IDN Times/ Istimewa)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2021 di Sumbagsel baru mencapai 70,29 persen. Angka ini sudah mendekati IPM nasional sebesar 71,94 persen. Namun menurut Gandhi, angka itu masih lebih rendah dibandingkan IPM Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) sebesar 72,34 persen.

"Jika Sumsel dan Bangka telah terhubung juga sejumlah provinsi di wilayah Sumbagsel, maka kontribusi potensi kekayaan daerah semakin optimal kontribusinya bagi kemajuan wilayah ini. Sehingga kami berpikir agar capaian IPM di wilayah Sumbagsel harus ditingkatkan lagi," cetus Gandhi.

Gandhi menjelaskan, masyarakat Sumbagsel bersyukur dengan pembangunan infrastruktur dilakukan pemerintah. Seperti jalan tol yang menghubungkan Lampung-Sumsel. Belum lagi pembangunan jalan tol yang menghubungkan Sumsel-Bengkulu atau Sumsel-Jambi.

Ia meyakini jika pembangunan insfrastruktur rampung dan seluruh tol sudah tersambung, aglomerasi ekonomi Sumbagsel akan terbentuk dengan sendirinya.Mobilitas masyarakat akan semakin efektif dan efisien. Semua potensi di Sumbagsel bakal tereksplorasi dengan baik, seperti Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), dan potensi pariwisata.

Baca Juga: Salut! Siswi di Palembang Bikin Pembangkit Energi Berbasis Cuaca

2. Mengangkat dan menginspirasi generasi muda Sumbagsel

Seminar 'Membangun Aglomerasi Sumbagsel untuk Nusantara-Indonesia' di Fairmont Hotel Senayan, Jakarta, Sabtu (12/3/2022). (IDN Times/ Istimewa)

Namun ia mengakui, Maspro Sumbagsel saja tidak cukup untuk mencapai cita-cita. Karenanya Gandhi meminta dukungan komponen masyarakat, utamanya Maspro di daerah maupun nasional karena berbagai persoalan di Sumbagsel hanya bisa diselesaikan bersama.

Menurut Gandhi, banyak profesional yang lahir, berasal, atau pernah sekolah di Sumbagsel. Mereka tersebar dan berkarya di berbagai bidang pengabdian. Bahkan tidak sedikit yang telah mencapai puncak kariernya di tingkat nasional.

"Wadah ini sifatnya sukarela dan terbuka untuk sharing dan berkolaborasi satu sama lain. Sekaligus memperkenalkan para tokoh tersebut di mata publik agar dapat menjadi inspirasi generasi muda Sumbagsel," ucap Gandhi.

3. Maspro sebagai wadah kritik dan saran

Seminar 'Membangun Aglomerasi Sumbagsel untuk Nusantara-Indonesia' di Fairmont Hotel Senayan, Jakarta, Sabtu (12/3/2022). (IDN Times/ Istimewa)

Menteri BUMN, Erick Thohir saat hadir dalam acara mengatakan, pemimpin di tingkat nasional dan daerah memiliki visi yang baik. Namun implementasinya kata Erick, hal itu berjalan sendiri-sendiri.

Hasilnya, visi yang baik itu kurang optimal karena tidak saling berkesinambungan satu dengan lainnya. Erick mengatakan, Maspro Sumbagsel menjadi wadah kritik dan saran. Hal ini juga dianggap cocok sebagai negara yang mengusung sistem demokrasi.

"Sebagai pemimpin, seyogyanya jangan sampai setelah diberi amanah kita justru menutup mata, telinga, dan hati ketika banyak pihak yang ingin memberikan kritik dan saran," pungkasnya.

Baca Juga: 14 Desa di Muba Dijadikan Pilot Project Program Inovasi Desa Cantik

Berita Terkini Lainnya