Sumsel Ditarget Produksi Beras 1 Juta Ton Hadapi El Nino
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong Sumatra Selatan (Sumsel) meningkatkan produksi beras. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, Sumsel ditarget memproduksi beras hingga satu juta ton untuk menambah cadangan beras dalam negeri demi menghadapi El Nino
"Untuk stok Sumsel saja ini sudah selesai, tapi ini untuk kepentingan bangsa," ungkap Syahrul, Senin (17/7/2023).
Baca Juga: Program RJIT Kementan Tingkatkan Produktivitas Hasil Pertanian Sumsel
1. Lahan Sumsel dinilai cukup untuk tambah produksi
Syahrul menerangkan, produksi beras di Sumsel selalu meningkat hingga melebihi stok yang ditarget setiap tahun. Pada 2021 misalnya, produksi beras Sumsel mencapai 622 ribu ton kemudian naik menjadi 743 ribu ton pada 2022.
Melihat catatan itu, Syahrul menilai Sumsel bisa terus menambah produksi beras hingga menjadi penyanggah pangan untuk menghadapi El Nino.
"Ini harus didorong terus, karena Sumsel memiliki lahan yang bervariasi dan memiliki kemampuan air yang banyak. Jadi harus dimanfaatkan," jelas dia.
Baca Juga: Dinas Pertanian Sumsel Ingatkan Petani Dampak Buruk Pupuk Ilegal
2. Sumsel sanggupi target Kementan
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan, persoalan pasokan pangan lokal di wilayahnya sudah aman. Namun permintaan untuk menjadi wilayah penyangga pangan nasional menjadi kewajiban untuk terus berproduksi.
"Mudah-mudahan kita bisa mencapai target dari Pak Menteri agar bisa surplus 1 juta ton," jelas dia.
3. Tenaga penyuluhan dinilai efektif bantu Sumsel
Untuk mencapai target itu, Herman Deru membutuhkan kerja sama semua pihak. Dirinya pun mengapresiasi kerja 2.000 orang penyuluh pertanian yang direkrut pemerintah untuk membantu petani di Sumsel.
"Tidak lepas dari penyuluh pertanian yang mengedukasi tentang cara berproduksi, serta memberikan bimbingan kepada petani," tutup dia.
Baca Juga: Sumsel Mulai Bisnis Ekonomi Pertanian dan Pangan Lewat Hebitren