Salut! Siswi di Palembang Bikin Pembangkit Energi Berbasis Cuaca

Tiga jenis cuaca bisa dikonversi menjadi energi, lho!

Palembang, IDN Times - Sumber energi fosil yang diprediksi hampir habis mendorong seorang siswi di Palembang merakit teknologi energi terbarukan. Ia berinovasi lewat Pembangkit Listrik Cuaca atau Pelica).

"Energi fosil yang mulai menipis karena eksploitasi besar-besaran mengimbangi keperluan energi untuk kebutuhan. Kami pun terdorong bikin Pelica," ujar sisiwi SMA YPI Tunas Bangsa Palembang, Annisa Wulandari kepada IDN Times, Jumat (11/3/2022).

1. Pelica diharapkan menghasilkan energi terbarukan gratis tanpa limbah

Salut! Siswi di Palembang Bikin Pembangkit Energi Berbasis CuacaCerita Siswi di Palembang Bikin PELICA Teknologi Energi Terbarukan (IDN Times/Dokumen Pribadi)

Menurut gadis kelahiran 9 Juni 2006 ini, inspirasi membuat teknologi Pelica berawal dari kondisi energi fosil yang diperkirakan tak mampu bertahan lama. 

"Alternatif ini maksudnya energi yang relatif mencukupi dan dapat diperoleh gratis serta tidak menghasilkan limbah," kata dia.

Teknologi dari Pelica disebutnya cocok dikembangkan di Indonesia. Sebab wilayah Ibu Pertiwi ini memiliki kekayaan sumber daya energi terbarukan, terutama di daerah yang mempunya potensi energi melimpah di daerah Nusa Tenggara.

Baca Juga: Muba Bakal Punya Listrik 1 MW dari Limbah Sawit

2. Teknologi Pelica terkoneksi dengan sensor dan kecepatan angin

Salut! Siswi di Palembang Bikin Pembangkit Energi Berbasis CuacaCerita Siswi di Palembang Bikin PELICA Teknologi Energi Terbarukan (IDN Times/Dokumen Pribadi)

Selain karena kondisi energi fosil yang diprediksi makin menipis, tujuan utama membuat Pelica karena Tim Asteria mengikuti ajang perlombaan Digital Innovation and Technology Competition, Kategori Future of Energy dari HUT Astra ke-65. Ia berhasil menyabet juara 2 nasional mewakili sekolahnya.

"Jadi teknologi Pelica ini terkoneksi dengan kecepatan angin dengan sensor alat," timpalnya.

Dia mencontohkan, kegunaan inovasi Pelica dengan kecepatan angin rata-rata 5,5 sampai 6,5 m/s memengaruhi intensitas suhu tinggi pada wilayah tersebut. 

"Pelica mengatasi kesulitan listrik. Oleh karena itu, kami mencari solusi dan beralih pada energi alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan," jelas dia.

Baca Juga: Kurangi Ketergantungan Impor LPG, Jokowi Alihkan ke DME Batu Bara

3. Pelica mampu membangkitkan listrik dengan tiga energi

Salut! Siswi di Palembang Bikin Pembangkit Energi Berbasis CuacaCerita Siswi di Palembang Bikin PELICA Teknologi Energi Terbarukan (IDN Times/Dokumen Pribadi)

Manfaat teknologi Pelica meliputi pembangkit listrik yang menghasilkan tiga macam energi terbarukan dengan sumber yang berbeda. Yakni suhu, air hujan, dan kecepatan angin. Dalam inovasi Pelica, hal penting dalam kegunaannya berbasis mikrokontroler arduino mega 2560.

"Ini teknologi pengendali utama. Alat ini akan secara otomatis mengubah energi berdasarkan tiga cuaca dominan yang ada di Indonesia yaitu cuaca panas, hujan, dan berangin. Lewat kehadiran Pelica, kami menghitung penurunan emisi gas CO2 sebesar 30 persen pada 2030," terangnya.

Annisa pun menuturkan teknologi Pelica turut mendukung kesuksesan program pemerintah SDGs 2025 dalam poin affordable and clean energy dengan keunikan yang terletak pada program pengendali chip otomatis.

"Kami gunakan mikrokontroler arduino mega 2560. Nantinya, arduino yang telah kami program dapat berkerja secara otomatis dalam mengonversi ketiga energi. Kita tidak perlu bersusah payah lagi untuk mengecek Pelica tiap pergantian cuaca," tandas dia.

4. Biodata Annisa Wulandari siswi YPI Tunas Bangsa Palembang

Salut! Siswi di Palembang Bikin Pembangkit Energi Berbasis CuacaCerita Siswi di Palembang Bikin PELICA Teknologi Energi Terbarukan (IDN Times/Dokumen Pribadi)

Biodata Annisa Wulandari, siswi Palembang yang berhasil menginovasikan teknologi energi terbarukan.

Nama : Annisa Wulandari
Alamat : Jln. Tunas Harapan Lr. Karya Bakti Rt. 3 Nomor 219 Sukamaju
Asal Sekolah : SMA YPI Tunas Bangsa Palembang
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tempat tanggal Lahir : Palembang 9 Juni 2006
Anak Ke- : 1 dari 3 bersaudara
Cita-cita : Dosen B. Inggris
Hobi : Menggambar, membuat cerpen, menyanyi, menari, dan berenang

Baca Juga: Konsep Biofuel Sawit Picu Deforestasi Besar-besaran di Sumsel

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya