Menakar Kerugian Bisnis Properti di Balik Banjir Palembang

- Banjir mengancam investasi perumahan di Palembang, dampak cuaca ekstrem terendamnya sejumlah perumahan.
- Pengembang properti menghadapi tantangan akibat letak dominasi perumahan di daerah cekungan yang rentan banjir setiap tahun.
- Faktor lain penyebab banjir di perumahan adalah tingginya sedimen di saluran pembuangan air dan kondisi kanal yang memengaruhi aliran air.
Palembang, IDN Times - Sektor properti yang masih dianggap ladang menjanjikan dunia bisnis, kini menghadapi tantangan. Tak saja karena kondisi ekonomi Indonesia melesu, faktor bencana pun mengancam usaha pengembang perumahan.
Banjir merupakan salah satu faktor yang berpotensi merugikan bisnis properti. Situasi ini, berdampak terhadap investasi perumahan di Palembang. Apalagi cuaca ekstrem sebulan belakang, mengakibatkan sejumlah perumahan terendam. Lalu bagaimana pengusaha pengembang bertahan?
1. Dampak banjir di perumahan dianggap jadi siklus tahunan

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Real Estate Indonesia Sumatra Selatan (DPD REI Sumsel) Zewwy Salim, dirinya tak memungkiri jika sektor properti merugi akibat banjir terjadi. Namun katanya, banjir tidak bisa dihindari. Apalagi, letak dan keberadaan perumahan Palembang mendominasi daerah cekungan.
"Kondisi ini kami melihatnya seperti siklus tahunan yang memang bukan hanya di Palembang, provinsi lain pun juga mengalami banjir," katanya, Rabu (19/3/2025).
2. Pengembang sebut sudah mengikuti perizinan lingkungan dari pemerintah

Banjir yang terjadi jelas Zewwy, bukan berarti pengembang di Palembang mengabaikan daerah pembangunan perumahan, dalam arti tidak menghitung posisi strategis. Tetapi katanya, ancaman kerugian di tengan banjir sudah jadi tantangan sektor properti.
"Pengembang, teman-teman yang membangun (perumahan), bukan tidak mengantisipasi (banjir). Tapi memang beberapa kebanjiran sudah jadi bagian. Kami juga mengikuti perizinan (analisis dampak lingkungan yang diberikan pemerintah)," jelas dia.
3. Bisnis properti tetap memiliki nilai investasi dalam kondisi apapun

Zewwy menyampaikan, faktor lain yang menyebabkan perumahan banjir di luar dari dampak lingkungan pembangunan properti, karena ada unsur sedimen yang tinggi di saluran pembuangan aliran air dan kemudian tersumbat hingga mampet.
"Sehingga air turun tidak keluar dengan lancar. Kedua, lumpur dan kanal-kanal tipe primer yang memengaruhi. Dan kondisi ini harus berkolaborasi dengan pemerintah untuk dilakukan pendalaman," kata dia.
Apapun ancaman dan kondisi yang memengaruhi sektor properti secara umum, bisnis ini tetap memiliki nilai investasi masa depan. Sehingga kata Zewwy, usaha pengelolaan aset tetap bisa bertahan meski dalam situasi sulit di tengah gempuran ekonomi defisit.