Kredit Macet Nasabah CIMB Niaga 2024 Turun 2,1 Persen
- CIMB Niaga pertahankan rasio gross NPL di angka 2,1 persen, di bawah rata-rata industri
- Laba sebelum pajak konsolidasi naik 5,8 persen secara year.on year (yoy) pada semester pertama 2024
- Pertumbuhan aset produktif perbankan didorong oleh efisiensi operasional dan kualitas aset optimal
Palembang, IDN Times - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mempertahankan tren rasio gross non-performing loan (NPL) atau kredit macet nasabah di bawah pencapaian tertinggi nasional.
"Kualitas aset secara efektif dengan mempertahankan rasio gross NPL di angka 2,1 persen dan ini menurun sekaligus di bawah rata-rata industri. Kami optimis meraih hasil baik di sisa tahun 2024," ujar Head of Region Sumatera, Maya Sartika di Palembang, Senin (5/8/2024).
1. Pertumbuhan aset produktif CIMB Niaga dorong perolehan keuangan positif di semester pertama 2024
Berdasarkan pencapaian kinerja perbankan hingga semester pertama 2024, CIMB Niaga mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp4,4 triliun pada triwulan kedua 2024 atau naik 5,8 persen secara year.on year (yoy).
"Kinerja positif kami pada semester pertama 2024 didorong oleh pertumbuhan aset produktif," kata dia.
2. CIMB Niaga optimis mempertahankan keuangan positif jangka panjang
Selain pertumbuhan aset produktif perbankan, pencapaian kinerja positif CIMB Niaga pada semester awal tahun ini juga disokong pengelolaan efisiensi operasional, serta pencadangan keuangan yang baik dan mendorong kualitas aset optimal.
"Kami terus menjaga kualitas aset secara efektif. Kami optimis menjalankan strategi keuangan jangka panjang yang telah kami tetapkan," timpalnya.
3. Pencapaian laba CIMB Niaga didorong pendapatan perbankan dari total dana pihak ketiga
Tren perolehan laba CIMB Niaga di angka 5,8 persen turut didorong dari hasil Total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik menjadi Rp249,8 triliun atau meningkat 6 persen dari periode sebelumnya secara year on year (yoy).
"Kontribusi pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 7,4 persen (yoy) menjadi Rp162,9 triliun. Pencapaian ini juga meningkatkan pengalaman nasabah dari layanan digital dan berkontribusi pada rasio CASA di angka 65,2 persen," jelas dia.
