Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Koperasi Merah Putih Palembang Tunggu Kucuran Dana KUR Himbara-OJK

IMG-20250721-WA0029.jpg
Koperasi Merah Putih Palembang Diresmikan melalui online (Dok. Kominfo Palembang)
Intinya sih...
  • Koperasi Merah Putih di Palembang mulai operasional sejak 21 Juli 2025
  • Belum mendapatkan bantuan dan kucuran dana dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara)
  • Kredit Usaha Rakyat (KUR) disalurkan untuk anggota Koperasi Merah Putih yang telah terdata dan memiliki rekening Himbara

Palembang, IDN Times - Koperasi Merah Putih di Palembang mulai operasional sejak 21 Juli 2025. Namun sepekan rilis, Koperasi Merah Putih masih belum mendapatkan bantuan dan kucuran dana dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

“Belum dikucurkan pemerintah (dana), menunggu stakeholder,” kata Pengelola Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang, Nanang Taat Suyudana, Senin (28/7/2025)

1. Kucuran KUR di Koperasi Merah Putih diawasi OJK

IMG-20250721-WA0017.jpg
Koperasi Merah Putih Palembang Diresmikan melalui online (Dok. Kominfo Palembang)

Kucuran dana tersebut merupakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan untuk anggota Koperasi Merah Putih yang telah terdata dan memiliki rekening Himbara. Khusus di Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang, perbankan yang bertanggung jawab adalah Bank Negara Indonesia (BNI).

“Kucuran dari Bank Himbara diawasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” jelasnya.

Berdasarkan informasi yang diterima, proses pencairan dana KUR, memang membutuhkan waktu panjang. Sebab, pihak perbankan juga harus validasi dan verifikasi terlebih dahulu, untuk pencocokan data serta melihat izin usaha dari pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) apakah sudah legal.

2. Modal dan SDM jadi kunci Koperasi Merah Putih tumbuh

IMG_20250721_092038.jpg
Salah satu unit usaha koperasi Merah Putih Aeng Batu-batu di Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, yang diluncurkan pada Senin (21/7/2025). (IDN Times/Asrhawi Muin)

Khusus di Palembang, selain di Koperasi Merah Putih Sukodadi, sudah ada 35 koperasi lain yang juga operasional. Namun karena koperasi tersebut merupakan pionir dan percontohan, maka pemerintah pusat dan daerah berharap, koperasi di sejumlah kelurahan bisa mengikuti mekanisme Koperasi Sukodadi.

Nanang menyebut, sebelum operasional, Koperasi Sukodadi menyiapkan total modal Rp40 jutaan. Nilai itu didapatkan dari swadaya masyarakat sekitar yang berminat menjadi jaringan dan anggota koperasi. Selain modal, sumber daya manusia pun berperan penting dalam pengembangan dan kemajuan koperasi.

“Sumber modal dan SDM jadi aspek penting. Memang masalah modal ini sebuah tantangan, tetapi bagaimanapun anggota berperan dalam pertumbuhan ekonomi dari koperasi,” jelasnya.

3. Anggota Koperasi Merah Putih berharap usaha dan bisnis meluas

IMG_9138.jpeg
Presiden Prabowo Subianto meluncurkan koperasi merah putih di Klaten, Jawa Tengah. (IDN Times/Larasati Rey)

Diketahui, Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang sudah memiliki anggota dengan ragam jenis bisnis, seperti pembenihan ikan, pertanian, budidaya jamur, apotek, LPG 3 Kg, hingga usaha sembako dan bahan pangan. Menurut salah satu anggota Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang, Visi, dirinya berminat jadi anggota karena melihat prospek ke depan positif. Selain berharap bisa menambah jaringan bisnis, dari koperasi ini, bisa mengembangkan usaha dan bisnis.

“Mudah-mudahan bisa mendorong peningkatan produksi benih ikan juga, dan usaha makin luas, lebih maju berkali lipat sejak awal merintis 2017 lalu,” kata pemilik tambak ikan di Sukodadi itu.

4. Pemerintah klaim kucuran KUR mulai diterima 22 Juli

IMG-20250717-WA0019.jpg
Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Terpantau beberapa barang yang sudah ada di Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang, meliputi ketersediaan bahan pokok seperti beras SPHP dari Bulog, LPG 3 Kg, minyak goreng dari Minyakita, beras premium, gula, tepung terigu dan garam.

Sedangkan data dari pemerintah pusat hingga pertengahan Juli 2025, pemerintah telah membentuk sekitar 81 ribu koperasi desa, dengan 78 ribu yang telah memiliki badan hukum resmi. Dari jumlah itu, terdapat 103 koperasi percontohan yang telah dipersiapkan untuk menjadi model inspiratif bagi desa lainnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah juga sempat memastikan jika pada 22 Juli 2025, seluruh koperasi percontohan dapat mengakses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us