Sektor Pertanian dan Perikanan Sumsel Sumbang Nilai Ekspor Tertinggi

- Nilai ekspor Sumsel naik 1,06 persen year to year, didominasi oleh sektor non migas terutama dari pertanian dan perikanan.
- Komoditas non migas seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 53,47 persen, sementara sektor pertambangan merosot 9,91 persen.
- Tiongkok menjadi tujuan utama ekspor Sumsel dengan nilai senilai 39,38 persen, diikuti India (8,21%) dan Vietnam (7,38%).
Palembang, IDN Times - Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) mencatat adanya pertumbuhan ekspor positif sepanjang Januari-September 2025. Bahkan nilai ekspor naik hingga 1,06 persen atau meningkat di angka 4,8 miliar Dolar AS secara year to year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya pada 2024.
"Kenaikan ekspor ini utamanya ditopang dari sektor non migas. Ekspor non migas penyumbang tertinggi dari sektor pertanian dan perikanan," ujar Kepala BPS Sumsel Moh. Wahyu Yulianto, Kamis (6/11/2025).
1. Nilai ekspor Sumsel non migas capai 83,86 juta dolar AS

Berdasarkan laporan BPS Sumsel kata dia, dari kenaikan nilai ekspor di angka 1,06 persen, sebesar 2,71 persen dari peningkatan tersebut merupakan pengiriman komoditas non migas. Sedangkan dari sektor migas tercatat menurun sebesar 19,63 persen menjadi 282 juta dolar AS.
"Ekspor nonmigas sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tercatat sebesar 83,68 juta dolar AS atau naik 53,47 persen. Kondisi itu juga terjadi pada industri pengolahan yang terkerek 12,20 persen atau menjadi 2,65 miliar dolar AS," jelasnya.
2. Negara tujuan ekspor Sumsel relatif sama

Sementara untuk sektor pertambangan dan lainnya, lanjut Wahyu dilaporkan merosot 9,91 persen menjadi 1,8 miliar dolar AS. Kemudian untuk komoditas unggulan non migas meliputi bahan bakar mineral yang turun 9,91 persen, karet dan barang dari karet atau pertanian naik 21,22 persen, serta pulp dari kayu juga naik 3,71 persen.
"Negara tujuan ekspor Sumsel sampai saat ini masih relatif sama," kata dia.
3. Ekspor pertambangan Sumsel turun 17,74 persen

Wahyu menyampaikan, tujuan utama ekspor Sumsel yakni ke Tiongkok. Ekspor tersebut senilai 39,38 persen dengan komoditas pengiriman berupa pulp dari kayu, karet, serta batubara dan lignit. Selanjutnya pengiriman ke India sebesar 8,21 persen dan Vietnam di angka 7,38 persen.
Sedangkan total nilai ekspor yakni 566 juta Dolar AS dengan rincian ekspor nonmigas dan migas yang kompak terkoreksi masing-masing sebesar 6,84 persen dan 16,81 persen.
“Penurunan nilai ekspor dari sektor pertambangan merosot 17,74 persen pada September tahun ini," jelasnya.


















