BPBD Siapkan Langkah Hadapi Bencana Hidrometereologi di Sumsel

- BPBD Sumsel mengingatkan 11 daerah di Sumsel untuk waspada saat memasuki musim hujan
- Ke-11 daerah masuk kategori rawan bencana hidrometereologi seperti longsor, banjir, angin dan angin puting beliung
- Sudirman mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan untuk lebih waspada dan BPBD Sumsel berkomitmen untuk terus menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana
Palembang, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mengingatkan 11 daerah di Sumsel untuk waspada saat memasuki musim hujan. Ke-11 daerah yang ada masuk kategori rawan bencana hidrometereologi seperi longsor, banjir, angin dan angin puting beliung.
"Seluruh daerah di Sumsel sebenarnya rawan terhadap bencana hidrometeorologi. Namun, 11 daerah di antaranya masuk kategori paling rawan dan selalu terjadi hampir setiap tahun," ungkap Kabid Pengananan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Rabu (5/11/2025).
1. Sebanyak 11 wilayah berpotensi alami bencana

Sudirman menjelaskan, ke-11 daerah rawan tersebut tersebar di beberapa wilayah mulai dari dataran tinggi hingga rendah. Adapun ke-11 daerah itu adalah Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, Empat Lawang, Muara Enim, Lahat, Ogan Ilir, OKI, Muratara, Muba, Prabumulih dan Banyuasin.
"Wilayah rawan bencana banjir dan longsor umumnya terjadi di dataran tinggi dan sungai," jelas dia.
2. Imbau warga yang tinggal di perbukitan dan sekitar aliran sungai

Sudirman mengimbau, masyarakat yang berada di daerah rawan mulai dari lereng perbukitan hingga aliran sungai untuk lebih waspada. Terlebih saat ini intensitas hujan meningkat seiring beralihnya musim dari kemarau ke hujan.
"Kita juga berharap pemda secepatnya menetapkan status siaga bencama hidrometeorologi, sehingga penanganan dampak bencana bisa cepat dilakukan," jelas dia.
3. Siapkan sistem peringatan dini

BPBD Sumsel berkomitmen untuk terus menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Upaya tersebut dilakukan dengan mengajak warga berpartisipasi dalam program mitigasi serta memperluas penyebaran informasi mengenai potensi bencana di wilayah masing-masing.
"Selain itu, kita juga bekerja sama dengan instansi terkait untuk mempersiapkan sistem peringatan dini dan membangun infrastruktur yang dapat mengurangi dampak bencana," jelas dia.


















