Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

CIMB Niaga Jangkau Bisnis Perbankan Syariah Prioritas di Sumsel

Head of Region Sumatera CIMB Niaga Maya Sartika (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Intinya sih...
  • Industri perbankan syariah di Indonesia masih di bawah keuangan konvensional
  • Kredit pembiayaan syariah CIMB Niaga menghasilkan benefit nyata, terutama dari KPR
  • CIMB Niaga fokus pada pengembangan unit usaha rakyat dan pertumbuhan pembiayaan kontribusi segmen ritel

Palembang, IDN Times - Prospek dan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia rata-rata masih di bawah keuangan konvensional. Industri bisnis kedua perbankan tersebut dinilai belum seirama menjangkau stabilitas usaha dan transaksi niaga.

Namun CIMB Niaga membuktikan konsep syariah usaha perbankan menunjukkan tren positif dan mampu bersaing dengan konvensial. Progres itu terlihat dari kenaikan aset CIMB Niaga Syariah pada semester awal 2024 di angka Rp62,74 triliun.

1. Pengambilan biaya KPR rumah sistem syariah lebih menguntungkan dan memberikan benefit

Aplikasi OCTOMobile milik CIMB Niaga (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Head of Region Sumatera CIMB Niaga, Maya Sartika menyampaikan, bisinis syariah pada kredit pembiayaan di CIMB Niaga menghasilkan benefit, terutama dari sisi pembiayaan kredit rumah.

Ia mencotohkan sistem pemberian modal Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Sumatra Selatan (Sumsel) melalui bisnis syariah dengan keuntungan lebih tinggi ketimbang kredit konvensional.

"Syariah (KPR) grossnya senilai Rp85 juta untuk pembayaran syariah yang artinya benefit lebih tinggi ketimbang kredit konvensional senilai Rp80 juta," kata dia.

2. CIMB Niaga menarget pertumbuhan KPR hijau di angka 20 persen

Ilustrasi transaksi di CIMB Niaga (Dok. IDN Times)

Jangkauan eksplisit CIMB Niaga pada keuangan syariah di Indonesia, khususnya Sumsel, juga didasari produk kredit pembiayaan program KPR Hijau atau Green Mortgage. Tahun ini CIMB Niaga menarget pertumbuhan KPR Hijau di angka 20 persen pada 2024. Kehadiran KPR Hijau sejalan dengan aktivitas dan tren gaya hidup ramah lingkungan yang juga digencarkan pemerintah.

"Ini membuktikan komitmen CIMB Niaga sebagai bank yang aktif mengimplementasikan sustainability (keberlanjutan)," kata Maya.

Selain pembiayaan KPR yang menguntungkan dan sistem bagi hasil lebih positif, bisnis keuangan syariah di CIMB Niaga, juga fokus untuk pengembangan unit usaha rakyat. Produk Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp55,2 triliun atau naik 17 persen secara year on year (yoy) dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp44,9 triliun atau naik 13,7 persen secara year on year per 31 Desember 2023.

"CIMB Niaga mendahulukan perbankan syariah. Bisnis syariah merupakan anak emas. Kami menerapkan sistem ini sudah dari beberapa tahun sebelumnya, dengan tagline syariah first," kata dia.

3. CIMB Niaga perluas bisnis syariah unit usaha di Sumsel melalui pengembangan sektor kuliner lokal

CIMB Niaga (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Prioritas UUS Cimb Niaga di Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) mengutamakan pembiayaan kredit terhadap modal usaha untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), terutama di industri rumahan, seperti usaha kuliner lokal tiap daerah.

"Bisnis syariah CIMB Niaga konsep berkelanjutan, kami juga kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) untuk memprioritas pengembangan UMKM. Contohnya kalau di Sumsel, Palembang fokus modal industri pempek," jelasnya.

Secara nasional penetrasi bisnis dan pengembangan ekonomi perbankan syariah Sumsel berhasil mempertahankan tren rasio gross non-performing loan (NPL) atau kredit macet nasabah di bawah pencapaian nasional.

"Kualitas aset secara efektif dengan mempertahankan rasio gross NPL di angka 2,1 persen dan ini menurun sekaligus di bawah rata-rata industri," jelas Maya.

4. Bisnis UUS CIMB Niaga per Juni 2024 naik 11,6 persen secara yoy

Aplikasi OCTOMobile milik CIMB Niaga (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Berdasarkan data bisnis syariah dan UUS CIMB Niaga di Sumsel,  total pembiayaan kredit di angka Rp58,1 triliun atau naik 11,6 persen secara yoy dengan DPK senilai Rp48,1 triliun yang naik di angka 8,1 persen secara yoy dari pencapaian target terakhir per 30 Juni 2024.

Perbankan CIMB Niaga komitmen mempertahankan posisi UUS terbesar di Indonesia itu, dengan pertumbuhan pembiayaan kontribusi segmen ritel. Sementara rasio kredit atau pembiayaan secara nasional naik 5,9 persen yoy menjadi Rp217,1 triliun, dari pertumbuhan UMKM yang naik 10 persen yoy.

Kemudian sektor Perbankan Konsumer tumbuh 5,8 persen yoy dengan kenaikan tertinggi di kredit atau pembiayaan retail dari pertumbuhan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) mengalami peningkatan 13,1 persen secara yoy.

"CIMB Niaga Syariah fokus pada peningkatan komposisi pendanaan, khususnya pendanaan murah dengan terus mengembangkan jaringan komunitas," jelas Maya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Feny Maulia Agustin
Ita Lismawati F Malau
Feny Maulia Agustin
EditorFeny Maulia Agustin
Follow Us