Bandara SMB II Kini Internasional, Potensi Ekspor Kopi Sumsel Meluas

- Bandara SMB II Palembang kembali internasional per 25 April 2025.
- Status ini memberikan peluang ekspor kopi Sumsel ke pasar global yang lebih luas.
- Penerbangan internasional mendukung petani kopi dan pelaku usaha di Sumsel menjangkau pasar internasional yang lebih besar.
Palembang, IDN Times - Status Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang per 25 April 2025 jadi angin segar bagi pengusaha kopi terutama dari sektor komoditas unggulan Sumatra Selatan (Sumsel).
"Status penerbangan internasional ini memberikan peluang yang lebih besar bagi ekspor kopi," ujar Penanggung Jawab Satuan Pelayanan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumsel Komarudin, Senin (28/4/2025).
1. Jumlah ekspor kopi Sumsel bisa lebih banyak

Menurutnya, status internasional Bandara SMB II Palembang mendukung peluang besar terhadap kopi Sumsel yang bisa dikenal lebih luas di pasar global. Komoditas kopi yang sebelumnya hanya bisa diekspor dalam jumlah kecil, kini dapat diperluas seiring dengan meningkatnya frekuensi penerbangan internasional.
"Jika selama ini kopi Sumsel hanya bisa dibawa dalam jumlah terbatas, misalnya hanya 5-10 kilogram per pengiriman. Adanya penerbangan internasional lebih terjangkau dan sering, membuat ekspor kopi bisa dalam jumlah lebih besar," jelasnya.
2. Kopi Sumsel potensi jangkau pasar Amerika

Apalagi kata dia, Sumsel dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di Indonesia. Produksi Kopi Robusta dan Arabika dengan cita rasa khas tentu jadi nilai plus dan berkualitas unggul di pasaran.
"Dengan jaringan penerbangan internasional yang lebih luas, petani kopi dan pelaku usaha di Sumsel diharapkan menjangkau pasar internasional yang lebih besar, mulai dari negara Asia, Eropa dan Amerika," kata dia.
3. Potensi PAD Palembang naik dari status Bandar SMB II

Sebelumnya kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Palembang Sulaiman Amin, ada tiga keuntungan didapatkan oleh Pemkot dengan status Bandara SMB II kembali internasional.
"Pertama jumlah wisman (wisatawan mancanegara) naik, lalu PAD (Pendapatan Asli Daerah) meningkat, dan kuliner khas makin populer," jelas dia.
Diketahui, sebelum status bandara Internasional dicabut pada 2 April 2024, Bandara SMB II menjadi tujuan wisman dari Malaysia dan India. Dibukanya kembali bandara SMB II internasional, diharapkan wisman makin banyak berkunjung ke Palembang.