Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Hal yang Harus Diingat Saat Menolong Teman yang Depresi

ilustrasi teman (pexels.com/RDNE Stock project)
Intinya sih...
  • Mendengarkan dengan empati, tanpa menyela atau menghakimi, menunjukkan bahwa kalian peduli dan memahami perasaan mereka.
  • Hindari menghakimi atau menggurui teman kalian, tetap terbuka dan tanyakan bagaimana kalian bisa membantu.
  • Tawarkan dukungan praktis seperti membantu dengan tugas-tugas sederhana dan hargai privasi serta batasan mereka.

Menghadapi teman yang sedang depresi bisa menjadi pengalaman yang sangat menantang. Kalian mungkin merasa ingin membantu, tetapi tidak tahu harus mulai dari mana atau bagaimana caranya. Sering kali, orang merasa bingung tentang apa yang bisa dilakukan untuk meringankan beban mereka. Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang serius dan kompleks, dan setiap orang mengalaminya dengan cara yang berbeda. Jadi, langkah pertama yang harus diambil adalah memahami bahwa niat baik kalian untuk membantu adalah langkah yang benar, namun cara kalian melakukannya sangat penting.

Sebagai teman yang peduli, ada beberapa hal yang harus kalian ingat ketika ingin menolong teman yang sedang depresi. Kalian tidak perlu menjadi seorang ahli kesehatan mental untuk bisa memberikan dukungan yang berarti. Cukup dengan menjadi teman yang baik, mendengarkan, dan menunjukkan bahwa kalian peduli, itu sudah merupakan bantuan besar. Berikut adalah lima hal penting yang harus diingat ketika kalian ingin menolong teman yang mengalami depresi.

1. Mendengarkan dengan empati

ilustrasi teman (pexels.com/Anna Shvets)

Hal pertama yang harus kalian lakukan adalah mendengarkan dengan empati. Ini berarti kalian harus benar-benar hadir dan memperhatikan apa yang teman kalian katakan, tanpa menyela atau menghakimi. Mendengarkan dengan empati menunjukkan bahwa kalian peduli dan memahami perasaan mereka, yang sangat penting bagi seseorang yang merasa terisolasi atau tidak dipahami.

Empati tidak hanya tentang mendengarkan kata-kata mereka, tetapi juga tentang membaca isyarat non-verbal dan mencoba memahami apa yang mungkin mereka rasakan. Terkadang, teman kalian mungkin tidak tahu bagaimana mengekspresikan apa yang mereka rasakan, dan di sinilah peran kalian menjadi sangat penting. Dengarkan dengan hati, berikan dukungan emosional, dan hindari memberikan solusi yang tidak diminta. Terkadang, yang mereka butuhkan hanyalah seseorang yang mau mendengarkan dan berbagi beban mereka.

2. Jangan menghakimi atau menggurui

ilustrasi teman (pexels.com/Yan Krukau)

Ketika seseorang sedang depresi, mereka sering kali merasa rentan dan mudah merasa dihakimi. Oleh karena itu, penting untuk tidak menghakimi atau menggurui teman kalian. Hindari mengatakan hal-hal seperti "Kamu harus lebih kuat" atau "Semua orang juga punya masalah". Pernyataan semacam itu bisa membuat mereka merasa tidak dimengerti dan semakin terpuruk.

Sebagai gantinya, cobalah untuk tetap terbuka dan memahami perasaan mereka. Tanyakan kepada mereka apa yang mereka butuhkan atau bagaimana kalian bisa membantu. Biarkan mereka tahu bahwa kalian ada untuk mereka tanpa memaksa mereka untuk berubah atau mengikuti saran kalian. Ingat, tujuan utama kalian adalah memberikan dukungan, bukan menilai atau memperbaiki keadaan mereka.

3. Menawarkan dukungan praktis

ilustrasi teman (pexels.com/Anna Shvets)

Depresi bisa membuat seseorang merasa lelah dan kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Di sinilah kalian bisa menawarkan dukungan praktis. Misalnya, kalian bisa menawarkan diri untuk membantu mereka dengan tugas-tugas sederhana seperti memasak, membersihkan rumah, atau menemani mereka ke janji dokter.

Dukungan praktis ini bisa sangat membantu karena menunjukkan bahwa kalian peduli dan siap membantu dalam hal-hal kecil sekalipun. Namun, pastikan untuk selalu meminta izin terlebih dahulu dan menghormati batasan mereka. Jangan memaksa mereka untuk menerima bantuan yang tidak mereka inginkan atau butuhkan. Kalian harus sensitif terhadap kebutuhan dan perasaan mereka.

4. Menghargai privasi dan batasan mereka

ilustrasi teman (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Saat ingin menolong teman yang depresi, penting untuk selalu menghargai privasi dan batasan mereka. Tidak semua orang merasa nyaman membicarakan perasaan mereka, dan beberapa mungkin membutuhkan waktu untuk membuka diri. Kalian harus menghormati ruang pribadi mereka dan tidak memaksakan percakapan tentang topik yang mereka hindari.

Terkadang, teman kalian mungkin tidak ingin membicarakan apa yang mereka rasakan, dan itu juga tidak apa-apa. Kalian bisa menunjukkan dukungan dengan cara lain, seperti menghabiskan waktu bersama mereka tanpa harus membicarakan hal-hal yang sulit. Ingat, tujuan kalian adalah menjadi pendukung, bukan menekan mereka untuk berbicara atau berubah.

5. Mengajak mereka mencari bantuan profesional

ilustrasi teman (pexels.com/RDNE Stock project)

Meskipun kalian ingin membantu teman kalian dengan segala cara yang bisa, penting untuk diingat bahwa depresi adalah kondisi medis yang sering memerlukan bantuan profesional. Jika kalian merasa teman kalian membutuhkan lebih dari yang bisa kalian berikan, cobalah untuk dengan lembut mengajak mereka untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau psikiater.

Namun, jangan memaksa mereka. Biarkan mereka tahu bahwa mencari bantuan profesional adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan, dan bahwa kalian mendukung mereka dalam setiap langkah yang mereka ambil. Kalian juga bisa menawarkan untuk menemani mereka ke janji temu atau membantu mereka mencari profesional yang tepat. Ini menunjukkan bahwa kalian benar-benar peduli dan siap membantu mereka dalam proses pemulihan.

Membantu teman yang depresi bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan kesabaran, empati, dan dukungan yang tepat, kalian bisa membuat perbedaan besar dalam kehidupan mereka. Ingatlah bahwa kalian bukan seorang ahli, tetapi kalian bisa menjadi teman yang mendukung.

Jangan lupa untuk merawat diri kalian sendiri juga, karena menjadi pendukung juga bisa sangat menantang secara emosional. Tetaplah kuat, dan jangan ragu untuk mencari dukungan jika kalian juga merasa kewalahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogie Fadila
EditorYogie Fadila
Follow Us