Begini Strategi Sumsel Jaga Inflasi Daerah Jelang Ramadan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Tim Pengendali Inflasi Daerah Sumatra Selatan (TPID Sumsel) membuat strategi ekonomi demi menjaga pertumbuhan inflasi jelang Ramadan, atau kenaikan hargga sejumlah barang di pasaran.
"BI (Bank Indonesia) bersama TPID dan instansi terkait sudah menyusun langkah-langkah stabilisasi inflasi agar tidak menggila, untuk menekan keterpurukan perekonomian," ujar Kepala BI Sumsel, Hari Widodo, Selasa, (6/4/2021).
1. Optimis stok barang mampu penuhi kebutuhan masyarakat
Hari mengatakan, strategi yang telah dipersiapkan yakni dengan memetakan komoditas yang paling dicari masyarakat saat bulan puasa.
"Kami memproyeksikan seberapa kebutuhan, sehingga mereka sudah mengatur pola tanam walau kebutuhan meningkat dan pasokan cukup," kata dia.
Baca Juga: Bulog Sumsel Babel Siapkan 14 Ton Daging Beku Jelang Ramadan
2. TPID Sumsel bakal pantau harga dan stok bahan pokok jelang Ramadan
Selain pemetaan sejumlah komoditas yang dibutuhkan masyarakat, TPID Sumsel turut melakukan penguatan koordinasi lewat operasi pasar, pasar murah, dan lain sebagainya.
"Langkah-langkah ini dilakukan jika terjadi kekurangan pasokan. Kita akan selalu antisipasi meningkatnya risiko inflasi karena sifatnya musiman. Ketika hari besar keagamaan, tentunya mengantisipasi dengan memantau stok. Karena kalau logistik terhambat pasti berpengaruh ke harga," jelasnya.
3. Pemerintah berperan meyakinkan kekhawatiran masyarakat soal harga bahan pokok yang naik
Hari menyampaikan, upaya terakhir yakni berkomunikasi dengan masyarakat. Pemerintah mesti meyakini warga setempat jika harga dan stok bahan pokok terkendali.
"Ketika pasokan dan harga di Sumsel aman namun di daerah lain bergejolak, seringkali pedagang khawatir dan menaikkan harga. Pada saat seperti ini, pemerintah mesti meyakinkan masyarakat," tambahnya.
4. BI Sumsel berharap penyerapan harga beras sesuai di petani
Menurut Hari, harga gabah yang turun di tingkat petani akan membaik seiring penundaan impor beras hingga Juli mendatang.
"Harga gabah naik setelah rapat TPID terakhir. Tapi itu kan ada Bulog yang akan menyerap beras petani, mudah-mudahan dapat dimaksimalkan serapannya," tandas dia.
Baca Juga: Sumsel Menarget 3,1 Juta Ton Beras Per Tahun