Muba Batasi Ternak dari Luar Daerah Cegah Penularan PMK

Pemprov Sumsel pastikan stok hewan kurban tersedia dan aman

Musi Banyuasin, IDN Times - Tiga wilayah di provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) sudah tersebar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, terutama pada sapi. Ketiga daerah adalah Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan Musi Rawas.

Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan Kabupaten Musi Banyuasin (TPHO Muba) melakukan pencegahan persuasif agar wabah yang semula menjangkiti ternak sapi di Jawa Timur tidak masuk ke Muba.

1. Sudah cek dan sosialisasi ke setiap peternakan

Muba Batasi Ternak dari Luar Daerah Cegah Penularan PMK(Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan kabupaten Muba saat melakukan monitoring ke sejumlah peternakan) IDN Times/Istimewa

Kepala Dinas TPHP Muba, Thamrin melalui Kabid Kesehatan Hewan Muslim mengatakan, pihaknya telah memperketat pengawasan terhadap hewan ternak yang masuk ke Muba.

"Kita juga sudah monitoring beberapa peternakan, baik itu sapi dan kambing, memastikan wabah ini jangan sampai ke tempat kita," ujarnya, Jumat (20/5/2022).

Sejauh ini belum ada temuan jika hewan ternak di Muba terjangkit PMK. Kendati demikian, pihaknya tetap harus waspada dan mewanti-wanti peternak untuk berhati-hati dan mengenali gejala penyakit tersebut.

Baca Juga: Persatuan Dokter Hewan di Sumsel Jamin PMK Tak Menulari Manusia

2. Pedagang daging diimbau tak terima daging dari luar Muba

Muba Batasi Ternak dari Luar Daerah Cegah Penularan PMKilustrasi tempat penjual daging sapi (Unsplash.com/毛 祥)

Pihaknya terus memberikan sosialisasi dan mengimbau peternak maupun pedagang daging agar tidak menerima hewan atau daging dari luar Muba.

"Dari informasinya penularan ini sangat cepat. Satu ekor saja yang terindikasi kena PMK maka akan cepat menular ke ternak lainnya," jelasnya.

Terkait upaya vaksin, Dinas TPHP Muba masih menunggu instruksi dan pasokan dari provinsi. "Terkait hewan kurban, sejauh ini stoknya sudah ada dan dipastikan aman," ungkapnya.

Baca Juga: Bulog Datangkan 12 Ton Daging Kerbau Beku dari Tanah Hindustan

3. PMK tak memengaruhi stok hewan kurban

Muba Batasi Ternak dari Luar Daerah Cegah Penularan PMKIlustrasi pemeriksaan kesehatan mulut sapi. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel, Ruzuan Efendi, memastikan penyebaran PMK pada ternak tak memengaruhi untuk hewan kurban.

"Kebutuhan hewan kurban di Sumsel setiap tahunnya berkisar 7 ribu hingga 8 ribu ekor sapi, dan stoknya sudah cukup," kata Ruzuan.

Sapi yang sudah terdata saat ini cukup banyak. Kabupaten Ogan Ilir misalnya terdapat 1.500 ekor sapi, OKU Timur ada 2 ribu sampai 3 ribu ekor sapi, dan OKU ada ratusan ekor sapi. Sedangkan sisnya masih dalam pendataan.

"Kita mengajak seluruh masyarakat untuk mengendalikan secara dini dengan melakukan penyemprotan dan sanitasi yang baik," katanya.

4. Bentuk satgas hingga usulkan vaksin ke kementerian

Muba Batasi Ternak dari Luar Daerah Cegah Penularan PMKIlustrasi hewan kurban. (dok. IDN Times/Istimewa)

Menurutnya, sudah ada penanganan persuasif yang dilakukan Pemprov Sumsel melalui surat edaran dan instruksi kepada 17 kabupaten maupun kota. Nantinya bakal ada Satgas yang dibentuk untuk meminimalisir penyebaran wabah kian meluas di Sumsel. 

Pihaknya juga sudah meminta vaksin ke Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi wabah. Jika vaksin sudah tiba, bakal dilakukan vaksinasi massal kepada seluruh hewn ternak di seluruh Sumsel. 

"Vaksin ini dikhususkan di daerah yang populasi sapinya banyak dan hewan yang akan dijual untuk hari raya kurban. Kita belum tahu kapan vaksin akan datang, karena itu juga masih impor," tuturnya.

Antisipasi lainnya dilakukan dengan pembatasan wilayah. Apalagi terhadap wilayah tetangga Sumsel yang sudah memiliki kasus. 

"Contohnya Bangka. Tapi provinsi itu bukan penghasil, jadi tidak akan ada yang masuk dari sana. Selain itu Lampung juga akan dibatasi, apalagi beberapa daerah di sana sudah ada yang kena," tutupnya.

Baca Juga: Sumsel Siapkan Satgas PMK Antisipasi Penyebaran Penyakit Hewan Menular

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya