2 Warga Muratara Sumsel Dilaporkan Meninggal Dunia karena DBD
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musi Rawas Utara, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, dilaporkan meningkat sejak pergantian musim dari kemarau ke penghujan pada November 2023.
Tercatat pada Minggu ketiga November 2023 atau tepatnya Kamis (23/11/2023) pukul 14.23 WIB, Dinas Kesehatan (Dinkes) Muratara telah mengonfirmasi 107 kasus warga yang terjangkit DBD sejak Juli 2023 lalu.
1. Faktor yang sebabkan kasus DBD meningkat
Kepala Dinkes Muratara, Tasman, mengatakan beberapa faktor yang memengaruhi peningkatan kasus DBD seperti peningkatan curah hujan, banjir, kelembapan suhu, Sserta perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan lain-lain.
"Saat ini, terjadi peningkatan kasus DBD yang akan terus berpotensi meningkat karena telah memasuki musim penghujan. Suhu yang lembab dan imunitas tubuh yang mempengaruhi," ujarnya.
2. Terdapat 57 kasus dan peningkatan hampir 50 persen
Berdasarkan laporan Puskesmas, peningkatan kasus DBD paling mencolok terjadi di Kecamatan Rupit. Terbaru data dari Dinkes Muratara menunjukkan bahwa kasus DBD di Kabupaten Muratara telah menelan dua korban jiwa, khususnya di wilayah Kecamatan Karang Jaya
"Sampai saat ini jumlahnya 57 kasus dan hampir 50 persen dari jumlah kasus yang ada," terangnya.
Tasman mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungan guna mengantisipasi penyebaran DBD secara dini. Apalagi saat ini setiap hari hujan melanda wilayah Kabupaten Muratara, menandakan masuknya musim peralihan.
"Cuaca lembab dapat berdampak pada kesehatan, oleh karena itu, warga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan. Penggunaan bubuk abate, fogging, serta praktik Menguras, Mengubur, dan Menimbun (3M) tempat air tergenang dianjurkan," ungkapnya.
3. Pihak kecamatan usul ke Dinkes minta fogging
Camat Rupit, Mukhtaridi, mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Dinkes Muratara untuk menanggulangi masalah DBD. Termasuk mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk DBD.
"Kami mengusulkan penyelenggaraan fogging untuk mencegah penyebaran nyamuk DBD. Lebih baik mencegah daripada mengobati, mengingat sedang musim DBD. Kami meminta warga tetap menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh," jelasnya.