BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem saat Natal di Sumsel

- BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Sumsel, termasuk saat Natal 25 Desember mendatang.
- Cuaca ekstrem dapat terjadi dalam dua periode waktu, dengan konsentrasi cuaca ekstrem diperkirakan akan mengguyur wilayah Muba, Mura, Muratara, Palembang, Banyuasin, termasuk Prabumulih.
- Kondisi global turut berperan dalam perubahan cuaca di Sumsel, dengan Indian Ocean Dipole (IOD) berada pada fase negatif dan potensi curah hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi pada periode 25 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026.
Palembang, IDN Times - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi di wilayah Sumsel sepekan ke depan termasuk saat Natal, 25 Desember mendatang. Dalam analisis BMKG terdapat sejumlah fenomena alam yang dapat memicu peningkatan intensitas hujan di wilayah Sumsel.
"Ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dibarengi petir dan angin kencang berdurasi singkat. Fenomena ini dipicu oleh aktifnya gelombang Equatoria Kelvin di Indonesia, serta adanya pola konvergensi dan belokan angin yang mempercepat pertumbuhan awan hujan," ungkap Kepala Stasiun Metereologi SMB II Palembang, Siswanto, Senin (22/12/2025).
1. Masyarakat di daerah rawan bencana diminta waspada

Siswanto menjelaskan, cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi dalam dua periode waktu. Pertama 19-21 Desember 2025 yang menyelimuti langit OKI, Ogan Ilir, Banyuasin, Palembang, Musi Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), OKU, Muara Enim, Lahat dan Pagar Alam.
Periode kedua, berlangsung 22-25 Desember 2025 dengan konsentrasi cuaca ekstrem diperkirakan akan mengguyur wilayah Muba, Mura, Muratara, Palembang, Banyuasin, termasuk Prabumulih.
"Kami menyarankan masyarakat yang bermukim di zona rawan untuk selalu memantau perkembangan cuaca terkini melalui kanal BMKG sebelum merencanakan aktivitas di luar rumah," jelas dia.
2. Potensi curah hujan tinggi hingga awal tahun

Selain faktor yang ada, Siswanto mengingatkan kondisi global turut berperan dalam perubahan cuaca di Sumsel. Saat ini, Indian Ocean Dipole (IOD) berada pada fase negatif dengan indeks mencapai -0.26. Angka tersebut, menjadi indikasi ada penumpukan uap air yang memicu peningkatan awan hujan di Indonesia bagian barat.
"Potensi curah hujan sedang hingga lebat diperkirakan terjadi pada periode 25 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026, sehingga perlu kewaspadaan bersama," jelas Siswanto.
3. Gubernur ingatkan potensi bencana di Sumsel

Diberitakan sebelumnya, di tengah potensi bencana yang melanda Sumsel, Gubernur Sumsel Herman Deru meminta agar kesiapan pelayanan serta pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak boleh kendor.
Dalam rapat koordinasi bersama lintas instansi di Sumsel, Herman Deru menegaskan keamanan selama perayaan Nataru merupakan tanggung jawab bersama seluruh pihak terkait.
"Keamanan Nataru adalah tanggung jawab bersama. Kita ingin masyarakat merayakan Nataru dengan rasa aman dan nyaman," ungkap Herman Deru, Sabtu (20/12/2025).


















