Walhi Sumsel: Karhutla di Ogan Ilir Alarm Kemarau Panjang 

Kebakaran di rawa tidak mengkhawatirkan dibanding gambut

Palembang, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Selatan (Sumsel) meminta pemerintah mengupayakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) secara maksimal. Pasalnya, kebakaran sebesar 188 Hektare (ha) lahan rawa di Kabupaten Ogan Ilir (OI) menjadi preseden buruk pencegahan Karhutla di tahun 2021.

"Ini alarm jika potensi karhutla masih akan terjadi meski tidak di lahan gambut. Ini juga menjadi alarm kemarau panjang yang terjadi dimana seperti tahun sebelumnya, OI menjadi wilayah pembuka tempat terjadi karhutla," ungkap Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumsel, Hairul Sobri, kepada IDN Times, Sabtu (7/8/2021).

Baca Juga: 5 Helikopter Bolak-Balik Padamkan Karhutla di Sumsel

1. Kebakaran lahan di OI belum mengkhawatirkan

Walhi Sumsel: Karhutla di Ogan Ilir Alarm Kemarau Panjang Karhutla di wilayah Ogan Ilir (IDN Times/BPBD Sumsel)

Menurut Hairul, kebakaran yang saat ini melanda OI kebanyakan berada di lahan rawa. Meski sama bahayanya, kebakaran di rawa tidak terlalu mengkhawatirkan ketimbang kejadian yang sama terjadi di lahan Gambut.

"Gambut dan rawa strukturnya beda. Gambut lebih sulit dipadamkan jika terjadi kebakaran menyebabkan sebaran hotspot akan tidak terkendali kalau yang terbakar. Sedangkan untuk lahan bukan gambut lebih mudah dipadamkan dan asapnya tidak masif," ujar dia.

2. Kebakaran di gambut tidak bisa dipadamkan oleh water boombing

Walhi Sumsel: Karhutla di Ogan Ilir Alarm Kemarau Panjang Direktur Walhi Sumsel, Hairul Sobri (IDN Times/Rangga Erfizal)

Hairul mencontohkan, dua kebakaran gambut besar di Sumsel tahun 2015 dan 2019 lalu menyebabkan kerusakan gambut yang parah. Ketika gambut rusak dan terbakar maka pemadaman menggunakan water boombing dan pemadaman darat tidak akan berguna.

"Hanya hujan lebat yang dapat memadamkannya, gambut yang rusak akan menyebabkan bencana kabut asap," ujar dia.

3. Karhutla terjadi karena industri sengaja membakar gambut

Walhi Sumsel: Karhutla di Ogan Ilir Alarm Kemarau Panjang Proses water bombing oleh tim satgas Udara Karhutla Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Di Sumsel, total luasan gambut ada sekitar 1,2 juta ha dengan luasan wilayah gambut berada di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) seluar 750 ribu ha. selebihnya Gambut tersebut tersebar di beberapa daerah lain seperti Musi Banyuasin (Muba) dan Banyuasin.

Walhi mengaku tetap konsisten menentang perluasan Hutan Tanam Industri (HTI) dalam memperluas lahan sawit di kawasan gambut. Gambut yang secara fungsi dapat menyerap air justru dirusak. Kondisi ini secara langsung akan menimbulkan banyak kerusakan lingkungan.

"Gambut sengaja dikeringkan hingga airnya habis. Ketika airnya habis Industri akan menggunakan cara praktis membuka lahan dengan cara dibakar. Inilah yang menjadi penyebab bencana kabut asap yang menyebar tidak hanya ke provinsi tetangga melainkan ke negara tetangga," kata dia.

Baca Juga: Terbesar di Sumsel, 141 Ha Lahan di Ogan Ilir Terjadi Karhutla 

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya