Pasca Bencana Ekologis di Sumbar, Aktivis bakal Tanam Sejuta Pohon

- Aktivis lingkungan Pati Hariyos rencanakan penanaman 10.000 pohon di wilayah terdampak bencana pada 10 Januari 2026.
- Penanaman akan dilakukan di aliran sungai seperti Batang Kuranji, Batang Air Dingin, Sungai Batu Busuk, dan Batang Kandis.
- Pati Hariyos berharap dukungan dari pemerintah setempat baik dari segi pendanaan maupun kebijakan yang akan dibuat.
Padang, IDN Times - Penanganan pasca bencana ekologis yang terjadi di beberapa daerah di Sumatra Barat pada akhir November 2025 silam harus dilakukan dengan serius. Tidak hanya tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana. Tetapi, pemulihan hutan kembali juga harus dilakukan.
Rumah Aktivis Sejahtera telah memiliki rencana untuk perbaikan hutan gundul di beberapa wilayah dengan melakukan penanaman pohon kembali.
1. Tanam 10 ribu pohon di Kota Padang

Pati Hariyos, salah satu aktivis lingkungan di Kota Padang mengatakan, untuk mengembalikan hutan harus dilakukan penanaman pohon di wilayah terdampak bencana.
"Kami merencanakan penanaman sejuta pohon akan dilakukan pada 10 Januari 2026 mendatang bertepatan dengan hari sejuta pohon," katanya saat diwawancarai IDN Times, Senin (29/12/2025).
Sementara, untuk di Kota Padang Pati Hariyos berencana akan melakukan penanaman 10 ribu pohon di beberapa titik bencana pada November lalu.
"Untuk di Kota Padang ini kita berencana akan melakukan penanaman di aliran sungai seperti Batang Kuranji, Batang Air Dingin, Sungai Batu Busuk, dan Batang Kandis," katanya.
2. Harapkan dukungan pemerintah

Untuk melakukan penanaman pohon tersebut, pria yang akrab disapa Yose itu berharap adanya dukungan dari pemerintah setempat.
"Nanti kami akan mengunjungi setiap kepala daerah untuk meminta dukungannya baik dari segi pendanaan ataupun kebijakan yang akan dibuat," katanya.
Karena menurut Yose, 10 ribu bibit pohon itu sudah tersedia dan sudah bisa diambil karena pihaknya telah bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Agam Kuantan.
"Tapi meski tidak dapat dukungan dari pemerintah, kami akan tetap melakukan kegiatan ini walau harus dalam tanda kutip jual diri," katanya.
2. Tak sekedar penanaman pohon

Yose mengatakan, dalam rencana penanaman pohon tersebut nantinya pihaknya berencana sekaligus melakukan pemulihan ekonomi pasca bencana.
"Jadi rencananya itu kami akan mempekerjakan warga yang terdampak bencana untuk melakukan perawatan selama 3 bulan nantinya," katanya.
Menurutnya, dengan skema tersebut tidak hanya pengembalian fungsi hutan yang dilakukan, tetapi juga soal membantu perekonomian warga terdampak bencana.


















