Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Jagung Manis di Palembang Merangkak Naik Jelang Tahun Baru

jagung manis segar
ilustrasi jagung manis segar (pexels.com/Engin Akyurt)
Intinya sih...
  • Harga jagung manis di Palembang naik menjelang tahun baru 2026 karena tradisi bakar jagung, dari Rp5 ribu per kg menjadi Rp7-9 ribu per kg.
  • Kenaikan harga juga terjadi pada ayam potong ras dan cabai keriting merah, namun diprediksi akan turun setelah momen tahun baru.
  • Sebagian warga Palembang tetap merayakan sederhana dengan berkumpul bersama keluarga dan bakar jagung meski pemerintah telah mengimbau agar malam pergantian tahun baru tanpa perayaan terpusat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Jelang pergantian malam tahun baru 2026, harga jagung manis di Palembang mulai naik. Kenaikan itu karena rutinitas bakar jagung saat momen tahun baru menjadi tradisi masyarakat setempat.

Pantauan IDN Times, harga jagung manis yang biasanya dijual sekitar Rp5 ribuan per kilogram (kg) kini naik menjadi Rp7 ribu-Rp9 ribu per kg. Kenaikan tersebut tak hanya terjadi di pasar, melainkan di titik penjualan jagung musiman di sejumlah lokasi Palembang.

1. Harga akan turun saat permintaan juga turun

Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Effendi (IDN Times/Rangga Erfizal)
Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Effendi (IDN Times/Rangga Erfizal)

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel Ruzuan Efendi, kenaikan harga pada saat perayaan tahun baru merupakan siklus tahunan. Selain karena jadi tren, kenaikan harga saat akhir tahun merupakan momen bagi pedagang untuk mendapatkan untung berlebih.

Beberapa komoditas yang dijual harga tinggi selain jagung manis adalah ayam potong ras yang menyentuh Rp38 ribu-Rp40 ribu per kg dan cabai keriting merah yang tembus Rp70 ribu-Rp80 ribuan per kg dari sebelumnya Rp40 ribuan.

"Karena memang momennya, tapi setelah itu biasanya (harga) turun karena permintaan akan turun juga," katanya, Selasa (30/12/2025).

2. Warga Palembang anggap bakar jagung jadi tradisi akhir tahun

Jagung Bakar
Ilustrasi Jagung Bakar (pixabay.com/photogrammer7)

Meski pemerintah daerah telah mengimbau agar malam pergantian tahun baru tanpa perayaan atau acara terpusat sebagai bentuk empati terhadap korban bencana Sumatra, sebagian warga Palembang tetap merayakan secara sederhana dengan berkumpul bersama keluarga dan bakar jagung.

Ugi, salah satu warga Sukarami Palembang mengatakan, dirinya memang tidak antusias jika ada perayaan tahun baru di ruang publik. Tetapi katanya, kegiatan bakar jagung atau sekedar makan bareng di teras rumah saat pergantian tahun kerap ia lakukan bersama keluarga. Alasannya, karena keseruan dan jadi momen yang tak akan terulang.

"Jangan gak rame aja istilahnya, kadang belum juga malem tahun baru kita udah sibuk makan, kelar makan kalau ngantuk ya tidur. Lebih untuk seru-seruan aja, mumpung libur dan ngumpul semua," jelas Ugi.

3. Pemerintah larang perayaan petasan saat malam tahun baru

Empati Korban Banjir, Pemkot Imbau Pergantian Tahun Baru Tanpa Pesta
Empati Korban Banjir, Pemkot Imbau Pergantian Tahun Baru Tanpa Pesta (instagram.com/sahabat_ratudewa)

Sebelumnya, Wali Kota Palembang Ratu Dewa dan Gubernur Sumsel Herman Deru telah menyebar Surat Edaran (SE) terkait permintaan agar masyarakat tidak menggunakan petasan dan melakukan perayaan saat pergantian tahun 2025-2026.

"Personel di lapangan diminta aktif menyampaikan isi surat edaran kepada masyarakat. Baik melalui kegiatan preemtif, maupun imbauan langsung," ujar Kabag Bin Opsnal Dit Binmas Polda Sumsel, beberapa waktu lalu saat memimpin apel Satgas Operasi Lilin Musi, Minggu (28/12/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Harga Emas Palembang Variatif, Masih Ada yang Rp13 Jutaan per Suku

30 Des 2025, 11:53 WIBNews