Cuaca Tak Stabil, 12 Daerah di Sumsel Berpotensi Dilanda Hujan Petir
- Hujan petir berpotensi melanda 12 daerah di Sumsel
- Wilayah lain tetap diguyur hujan meski tanpa petir
- Siang hingga malam jadi periode paling rawan
Palembang, IDN Times – Cuaca tidak stabil diprakirakan melanda Sumatra Selatan pada Selasa (30/12/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hujan disertai kilat dan guntur berpotensi terjadi di 12 daerah di Sumsel, terutama pada siang hingga malam hari.
Kondisi ini menandakan meningkatnya aktivitas awan hujan yang dapat memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah. Sejumlah potensi cuaca yang ada dapat berubah sewaktu-waktu. Berikut IDN Times, merangkum kondisi cuaca di Sumsel.
1. Hujan petir berpotensi melanda 12 daerah
BMKG memprakirakan hujan petir berpeluang terjadi di Empat Lawang, Lubuk Linggau, Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, dan PALI.
Di beberapa daerah, hujan petir tidak hanya terjadi sekali, melainkan muncul dalam beberapa periode, menandakan potensi cuaca yang relatif lebih intens.
2. Wilayah lain tetap diguyur hujan meski tanpa petir
Sementara itu, sejumlah wilayah seperti Banyuasin, Pagar Alam, Palembang, Prabumulih, dan Ogan Ilir diprakirakan tetap mengalami hujan ringan hingga sedang. Meski tanpa kilat dan guntur, hujan di wilayah ini berlangsung cukup merata, khususnya pada siang hingga sore hari.
Kondisi cuaca basah ini didukung oleh kelembapan udara yang tinggi dan suhu udara yang relatif hangat, sehingga pembentukan awan hujan terjadi hampir di seluruh wilayah Sumatra Selatan.
3. Siang hingga malam jadi periode paling rawan
BMKG memperkirakan potensi hujan, termasuk hujan petir, meningkat pada rentang siang hingga malam hari. Pada waktu tersebut, masyarakat diimbau lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di wilayah yang kerap dilanda hujan petir.
Warga juga disarankan untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui kanal resmi BMKG agar dapat mengantisipasi dampak yang mungkin timbul.
