Palembang Blackout, Pedagang Ramai Mengeluh Alami Kerugian

PLN minta maaf kepada 2,5 juta pelanggan yang terdampak

Palembang, IDN Times - Gangguan aliran listrik di hampir seluruh wilayah Sumatra Selatan (Sumsel) menimbulkan kerugian ekonomi yang besar kepada masyarakat. Tak terkecuali pedagang kuliner yang berdagang di malam hari di Kota Palembang. Para pedagang mengaku rugi karena listrik padam selepas Magrib, Senin (4/7/2022) kemarin.

“Dibilang rugi, itulah kenyataan semalam. Karena listrik padam omzet kita turun drastis,” ungkap Yanti (32) Pedagang kuliner di kawasan Sako Palembang, Selasa (5/7/2022).

1. Pedagang di Palembang mengakui ada penurunan omzet

Palembang Blackout, Pedagang Ramai Mengeluh Alami Kerugianilustrasi Warung Pecel Ayam dan Lele. (IDN Times/Sunariyah)

Jika di hari biasa Yanti bisa menjual habis seluruh dagangannya sebelum pukul 24.00 WIB, namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa dengan listrik yang padam. Dagangannya tak kunjung laku, ia pun terpaksa tutup lebih awal satu jam dari biasa.

“Dalam sehari jika keadaan normal (listrik) saya bisa mendapat omzet hingga Rp2,5 juta. Tapi semalam hanya dapat Rp100.000, itu pun yang beli tidak makan di tempat tapi dibawa pulang karena gelap gulita,” ujar dia.

Baca Juga: Pasca Blackout, LRT Palembang Sudah Mulai Beroperasi Lagi

2. Kedai kopi ikut terdampak

Palembang Blackout, Pedagang Ramai Mengeluh Alami KerugianIlustrasi cara membuat kopi (IDN Times/Rangga Erfi)

Hal senada disampaikaan Adyos Satrio Triwicaksono (27), pemilik kedai kopi Sangkar di kawasan Musi Raya Palembang. Ia pun mengaku hanya mendapatkan satu pelanggan hingga tutup pukul 23.30 WIB.

“Kita gak bisa melakukan apa-apa kalau mati lampu. Mesin kopi kan butuh listrik, jadi semalam hanya laku satu kopi seharga Rp20.000,” beber Adyos.

Ia menyebutkan kondisi blackout yang terjadi di Palembang kemarin membuat omzetnya paling terburuk dalam enam bulan terakhir. Padahal dalam satu hari dengan kondisi sepi, dirinya bisa mendapatkan sekitar Rp400.000.

“Kita tahu sendiri notabene produktif kedai kopi di Palembang itu malam hari. Dengan kejadian tak terduga tersebut kita merugi. Sebab biaya operasional tetap keluar meski tidak ada pembeli,” jelas dia.

3. Berharap kejadian serupa tidak terulang

Palembang Blackout, Pedagang Ramai Mengeluh Alami KerugianIlustrasi cara membuat kopi (IDN Times/Rangga Erfi)

Adyos mencontohkan, dampak mati lampu semalam dianggap lebih buruk dari kondisi pandemik COVID-19. Meski sama-sama dihadapkan dalam situasi yang tak tentu, dirinya masih dapat bertahan dengan berjualan produk secara online.

Namun kondisi listrik mati berdampak ke semua hal, termaasuk pesanan online yang terganggu akibat gangguan dari operator selular. Dirinya berharap kejadian serupa tak terulang kembali.

“Menghadapi penurunan dalam bisnis itu kan biasa, namun perkara mati lampu semalam membuat kita sangat rugi. Kemarin jadi kita menganggapnya tutup,” jelas dia.

Baca Juga: 2,5 Juta Pelanggan di Sumbagsel Terdampak Palembang Blackout

4. Keluhan pengusaha beragam dari berbagai sektor

Palembang Blackout, Pedagang Ramai Mengeluh Alami KerugianDok: Shine co

Sektor bisnis jasa turut merasakan dampak dari kondisi padamnya listrik di Kota Palembang. Pemilik Shine Co Barber, M Luqmanul Hakim mengatakan, dirinya harus tutup lebih cepat dari hari biasanya. Hal ini terjadi karena jasa pangkas rambut turut bergantung pada listrik.

“Terpaksa tutup lebih awal karena informasinya semalam listrik padam lama. Kita juga tidak bisa berbuat apa-apa,” jelas dia.

5. PLN minta maaf soal gangguan listrik

Palembang Blackout, Pedagang Ramai Mengeluh Alami KerugianPetugas PLN (Dok.IDNTimes/PLN)

Pelaksana Harian General Manager PLN Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu (WS2JB), Adhi Herlambang, meminta maaf kepada 2,5 juta pelanggan yang terdampak blackout. Dia menjelaskan gangguan aliran listrik disebabkan oleh terputusnya jaringan di jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV Lahat-Bukit Asam.

Dugaan sementara, hal itu terjadi lantaran cuaca buruk. “Akibatnya tenaga listrik dari pembangkit tidak bisa didistribusikan ke pelanggan,” tutup dia.

Baca Juga: Penumpang LRT Turun dan Susuri Tepian Rel Saat Palembang Blackout 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya