Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi bagikan bansos di sejumlah pasar di Surakarta (dok. Sekretariat Presiden)

Palembang, IDN Times - Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat Pemerintah Daerah (Pemda) mengalokasikan dana sebesar 2 persen untuk pekerja terdampak. Dana tersebut diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk mendukung bantuan sosial (bansos) tambahan.

"Sesuai arahan dari Mendagri, selain BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan BSU (Bantuan Subsidi Upah) dari pemerintah, juga diharapkan dukungan Pemda memberi bansos sebagai perlindungan sosial kepada warga yang terdampak kenaikan harga BBM ini," ungkap Asisten II Setda Sumsel, Dharma Budhy, Selasa (6/9/2022).

1. Bansos siap dicairkan Oktober 2022

Ilustrasi warga penerima Bansos (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Menurut Budhy, bansos diberikan untuk mencegah inflasi. Dana yang disiapkan merupakan DBH Sumsel tahun 2022 dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Pemda sedang menyiapkan langkah percepatan penyaluran bantuan tersebut ke masyarakat terdampak. Payung hukum penggunaan dana 2 persen tersebut dinilai sudah ada, dan siap dicairkan pada Oktober 2022 mendatang.

"Salah satu untuk mengatasi inflasi adalah pemberian BLT ini. Target kita inflasi tetap di angka 5 persen, bulan lalu 5,40 persen dari sebelumnya 6 persenan," jelas dia.

2. Cegah inflasi dengan bantuan sosial

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pemberian bantuan sejalan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Pemda mengajak masyarakat menanam dan beternak dari rumah untuk memenuhi kebutuhan pangan di pekarangan, dengan menjadikan masyarakat produktif dan tidak konsumtif.

Program ini diharapkan bisa berjalan di tingkat masyarakat, sehingga mereka tak perlu lagi membeli beberapa bahan pangan yang harganya naik. 

"Kita siapkan bantuan itu secepatnya dan secara tepat sasaran," beber dia.

3. Belum menghitung jumlah bansos yang diberikan

Ilustrasi pedagang pasar (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumsel, Mirwansyah menjelaskan, alokasi dana bantuan dari Pemda akan menyasar 304.803 jiwa. Hanya saja alokasi akan dirinci di kabupaten dan kota.

"Kita belum tahu berapa nilai dari DBH atau DAU itu, masih akan dihitung berapa yang ditransfer ke daerah. Kita juga belum tahu berapa sasaran tiap kabupaten atau kota, nilai bansos, dan bentuknya apakah sembako atau uang tunai," ujar dia.

4. Pekerja sektor transportasi diprioritaskan terima bantuan

Ilustrasi ojek online (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Sasaran penerima bantuan akan menyasar tukang ojek, sopir angkutan umum, nelayan, dan UMKM. Menurutnya, penerima bantuan bisa saja berasal dari Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

"Bisa jadi mereka adalah penerima bantuan yang lain, karena bansos ini diberikan kepada mereka yang terdampak kenaikan harga BBM," tutup dia.

Editorial Team