Viral! Dokter Koas di Palembang Dianiaya Keluarga Junior

- Dokter koas di Palembang diduga dianiaya oleh orang tua junior mahasiswa
- Pemukulan terjadi karena pembagian jadwal koas saat libur Natal dan Tahun Baru
- Fakultas Kedokteran Unsri menyesalkan kekerasan dan membentuk tim investigasi internal
Palembang, IDN Times - Seorang dokter koas di salah satu rumah sakit pemerintah di Palembang viral diduga dianiaya oleh orang tua junior mahasiswa sesama dokter.
Dalam video 12 detik yang beredar, korban yang masih mengenakan seragam dokter koas dipukuli pria berbaju merah. Diduga pemukulan itu dilatarbelakangi oleh pembagian jadwal koas di hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Korban sudah melapor ke Polda Sumsel semalam. Saat ini masih dalam proses penyelidikan," ungkap Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto, Kamis (12/12/2024).
1. Video pemukulan viral di media sosial

Pria berbaju merah datang bersama keluarganya terekam mendatangi korban yang berada di salah satu kafe di jalan Demang Lebar Daun. Dalam rekaman itu, pria berbaju merah terlihat memukuli dokter koas tersebut.
Seorang perempuan yang merupakan teman korban melerai aksi penganiayaan itu. Akibat pemukulan itu, korban mengalami luka cukup parah dan dilarikan ke rumah sakit.
"Jadi yang dipukuli itu Chief Koas (kepala koas)," begitu narasi yang tertulis dalam video seperti dilihat di akun Instagram @palembang.update.
2. FK Unsri sesalkan kejadian pemukulan

Menanggapi kejadian ini, Fakultas Kedokteran Unsri menyesalkan penganiayaan menimpa mahasiswanya tersebut.
"Tindakan kekerasan ini tidak bisa dibenarkan. Kami mengecam setiap bentuk kekerasan di lingkungan kampus maupun di luar lingkungan kampus," ungkap Dekan Fakultas Kedokteran Unsri, Syarif Husin.
Menurutnya, FK telah membentuk tim investigasi internal untuk mengusut kejadian penganiayaan yang menimpa salah satu dokternya. "Tim investigasi ini bertugas menginvestigasi permasalahan, mendalami fakta serta mencari jalan penyelesaian yang terbaik," jelas dia.
3. Minta polisi transparan menyelidiki kasus penganiayaan

Syarif mengakui, korban telah melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke polisi. Dirinya berharap, polisi memproses laporan tersebut secara transparan guna memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan.
"Kami menegaskan, komitmen mendukung proses penyelidikan dengan profesional sesuai dengan prosedur berlaku. Kami juga meminta semua pihak untuk menjaga ketentraman dan tidak melakukan tindakan yang memperkeruh situasi," jelas dia.