Trauma Ortu Siswa Palembang Keracunan MBG: Saya Lihat Dia Kejang-kejang

- Sinta trauma melihat anaknya kejang-kejang setelah makan MBG di SDN 178 Palembang.
- Ibu siswa bernama Agung memilih membawa bekal sendiri untuk anaknya agar tidak makan MBG lagi.
- Wali Kota Palembang akan segera melakukan evaluasi terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah adanya kasus keracunan di SDN 178 Palembang.
Palembang, IDN Times - Dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) menimpa 13 siswa di SDN 178 Palembang. Kejadian ini menambah daftar rentetan kasus keracunan MBG di wilayah Sumsel. Belum setahun program ini dimulai, justru membuat banyak orang tua khawatir. Mereka tak menyangka kasus keracunan tersebut akan menimpa anaknya, Kamis (25/9/2025) kemarin.
"Saya trauma lihat anak saya, terlebih dia sempat kejang-kejang," ungkap Sinta, ibu siswa bernama Agung, Jumat (26/9/2025).
1. Sempat saksikan anak kejang-kejang

Sinta mengaku trauma jika anaknya harus menyantap MBG kembali. Padahal selama ini, anaknya aman-aman saja menyantap menu yang disediakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Tidak tahu kenapa. Padahal kakaknya juga makan MBG yang sama di SDN 178. Namun memang menurut Agung tahunya terasa masam," jelas dia.
2. Pilih bawa bekal sendiri dari rumah untuk anak

Berdasarkan keterangan anaknya, saat menyantap menu MBG yang berisi nasi putih, ayam katsu, tahu goreng, salad mayones, dan pisang, Agung mengalami mual, sakit perut, sakit kepala, hingga demam tinggi dan kejang-kejang. Sang anak mengeluhkan tahu yang sudah masam. Namun dirinya belum dapat memastikan apa penyebab keracunan tersebut.
Dari kejadian ini, Shinta mengaku enggan mengizinkan anaknya menerima menu MBG lagi. Dirinya memilih menyediakan bekal agar kejadian serupa tidak terulang.
"Biar saya bekalkan saja saru rumah tidak usah makan MBG lagi," jelas dia.
3. Wali Kota akan segera evaluasi MBG

Diberitakan, Wali Kota Palembang Ratu Dewa meminta maaf atas peristiwa dugaan sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 178 di Kawasan Kalidoni yang keracunan program menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).
"Pertama, sebagai wali kota tentunya saya mohon maafnya sebesar-besarnya atas kejadian ini. Yang kedua, segera kami berkoordinasi dengan MBG ya, kaitan dengan ini juga," katanya, Kamis (25/9/2025).
Dewa menyampaikan, apabila memang beberapa siswa di SD tersebut dinyatakan positif terindikasi keracunan akibat program MBG, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan melakukan evaluasi agar menjadi lebih baik.
"Kalaupun indikasi itu benar (keracunan), kita upayakan perbaikan agar program pemerintah pusat ini, dalam memberikan makanan bergizi gratis itu tersalurkan dengan baik," jelas dia.