Tergiur Loker BUMN, 7 Mahasiswi di Palembang Tertipu Puluhan Juta

Palembang, IDN Times - Tujuh mahasiswi di Kota Palembang diduga menjadi korban penipuan. Ketujuh mahasiswi tersebut dijanjikan akan disalurkan ke salah satu perusahaan BUMN di Palembang dengan menyetor sejumlah uang.
Hanya saja, satu bulan berlalu mereka tak kunjung dipanggil untuk bekerja. Hal ini akhirnya membuat para korban akhirnya melapor ke SPKT Polrestabes Palembang, Kamis (2/1/2024) kemarin.
"Kejadiannya 3 Desember 2024 lalu. Kami tertarik setelah melihat status WA (WhatsApp) terlapor WT soal lowongan kerja di salah satu BUMN di Palembang," jelas Untari (24) saat melapor ke Polrestabes Palembang.
1. Salah satu korban dapat informasi dari rekannya sesama peserta magang

Untari tak sendiri. Dirinya tertipu dengan enam rekan lainnya yakni, Dinda (24), Hopipah (24), Liani (22), Regina (23), Dwi (22) dan Tri Monika (25). Kasus ini bermula saat salah satu korban melakukan magang di salah satu kantor BUMN di kawasan Jalan A Rifai Palembang.
Saat itu, Regina melihat pesan antara rekannya sesama peserta magang berinisial K dengan WT mengenai informasi kerja di salah satu kantor BUMN di kawasan Kertapati. Saat itu, K hanya membenarkan informasi soal lowongan kerja tersebut dan menyebutkan bahwa lowongan itu dikenakan biaya administrasi.
"Jadi Regina ini diberikan nomor HRD-nya. Dari sana Regina chatting dengan HRD tersebut," jelas dia.
Dari percakapan melalui WhatsApp tersebut, sang HRD diketahui membeberkan lowongan yang dibutuhkan kepada Regina seperti Customer Service, Bidang Teknik, dan Administrasi.
"Setelah diajak ngobrol panjang. Regina bilang juga ada temannya yang lain ingin masuk kerja di bagian administrasi, karena lowongan dibutuhkan banyak," jelas dia.
2. Para korban sempat antarkan uang ke rumah terlapor

Usai menyepakati harga biaya masuk, Regina bersama rekan-rekannya mengumpulkan uang yang diminta. Mereka awalnya tak menduga akan menjadi korban penipuan lantaran sang pemberi kerja begitu meyakinkan.
"Jumlah uang beda-beda pak, ada Rp3 juta dan ada Rp5 juta. Jadi, total Rp25 juta. Berkas kerjanya di kirim melalui WhatsApp," jelas dia.
Setelah uang dikumpulkan, uang itu diantar ke rumah terlapor WT di kawasan Tanjung Barangan. Namun satu bulan berlalu, kerjaan yang dijanjikan tak kunjung datang. Para korban pun akhirnya memilih melaporkan dugaan penipuan itu ke polisi.
"Sudah hampir 1 bulan ini pak, setelah uang dikirim kami tidak kunjung dipanggil kerja. Katanya kemarin kerja tanpa tes," jelas dia.
3. Polisi dalami laporan penipuan berkedok pencarian kerja

Sementara itu, Kepala SPKT Polrestabes Palembang, AKP Hery membenarkan adanya laporan dugaan penipuan yang menimpa mahasiswi di Palembang. Laporan itu tengah di dalami pihaknya.
"Laporan sudah kita terima dan akan ditindaklanjuti oleh unit Pidana khusus Polrestabes Palembang," ungkap dia.