Terbukti Aniaya PPDS, Dokter YS Punya Catatan Buruk saat Mengajar

- Dokter YS dinonaktifkan dari RSMH dan Unsri karena melakukan penganiayaan terhadap peserta PPDS.
- YS memiliki catatan buruk sebagai pengajar, sering melakukan kekerasan verbal, dan kondisi tempramentalnya dipengaruhi tekanan di ruang ICU.
- Korban S sudah pulih dari cederanya dan kembali bertugas di ruang ICU RSMH Palembang setelah insiden tersebut.
Palembang, IDN Times - Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) Irfannuddin mengungkapkan, dokter YS yang melakukan penganiayaan terhadap peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) memiliki catatan buruk sebagai pengajar.
Korban S bukanlah yang pertama mendapat perlakuan buruk, dari beberapa laporan sebelumnya juga diketahui bahwa YS kerap melakukan kekerasan verbal.
"Karena Direktur (RSMH) sudah mengeluarkan nonaktif Selasa kemarin, kita juga sudah mengeluarkan instruksi sejak Senin yang bersangkutan tidak diijinkan untuk berinteraksi dengan siswa PPDS," ungkap Irfannuddin, Rabu (23/4/2025).
1. Diduga kekerasan yang dilakukan konsulen karena tekanan

Irfannuddin menjelaskan, kondisi tempramental yang ditunjukan rekan sejawatnya tersebut merupakan faktor tekanan di ruang Intensive Care Unit (ICU). Kondisi ini berdampak pada kelelahan fisik yang berujung ketindakan kekerasan.
"Satu hal yang bisa saya sampaikan, memang pelayanan ICU itu butuh kesiapan fisik luar biasa. Jadi kadang kala mungkin konsulen ini mengalami kelelahan fisik yang luar biasa. Disamping itu juga, kelelahan mental, kalau di ICU itu tidak boleh ada kesalahan sedikit pun. Harus sempurna," jelas dia.
2. Dokter S yang menjadi korban kekerasan sudah pulih

Saat ini dokter S sudah pulih dari cedera yang diterimanya. Korban juga sudah kembali bertugas di ruang ICU RSMH Palembang.
"Sudah ada laporan Kaprodi, bahwa siswa S sudah melaksanakan kerja seperti biasa. Secara visum ada benturan lebam, namun sekarang sudah pulih," beber dia.
3. RSMH nonaktifkan dokter YS

Diberitakan sebelumnya, Dokter Konsulen Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang inisal YS kini berstatus nonaktif, karena terbukti menendang alat kelamin dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) inisial S.
"Yang bersangkutan kami nonaktifkan dari seluruh tugasnya di rumah sakit, baik sebagai konsulen maupun sebagai pengajar, terhitung 22 April 2025," kata Direktur Utama RSUP Mohammad Hoesin Palembang, dr. Siti Khalimah, saat menggelar konferensi pers, Rabu (23/4/2025).