Tantangan Dapur MBG Palembang, Dana Terbatas tapi Gizi Harus Seimbang

- Dapur MBG Palembang menyesuaikan dana operasional dengan kenaikan harga bahan mentah di pasaran.
- Siasat penyedia menu MBG agar penyaluran tetap lancar dengan memenuhi kilo kalori yang dibutuhkan siswa sesuai budget.
- Penyedia dapur harus variatif dalam penyediaan bahan sayur dan memerhatikan budget untuk tetap disesuaikan dengan kebutuhan kalori.
Palembang, IDN Times - Dapur umum penyedia menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Palembang menghadapi tantangan melancarkan operasional.
Dapur MBG Palembang harus menyesuaikan dana operasional dengan kondisi kenaikan harga bahan mentah di pasaran. Bahkan penyedia pun dituntut menyesuaikan gizi seimbang dari dana terbatas.
1. Penyedia dapur MBG memiliki siasat menyesuaikan dana dan memenuhi bahan makanan

Menurut Ahli Gizi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur MBG Ilir Timur III Palembang, Tia Ditri Yulianti, untuk menyelesaikan tantangan tersebut, pihak penyedia menu MBG memiliki siasat agar semua penyaluran MBG tetap berjalan lancar.
"Dengan harga yang ditentukan BGN, kami mitra dapur harus mencukupkan kilo kalori (Kkal) yang dibutuhkan oleh siswa mulai dari SD hingga SMA," katanya.
Apalagi lanjut Tia, dalam satu pekan penyedia dapur MBG harus menyesuaikan kadar gizi yang terkandung dalam menu makanan dengan ketentuan menu yang akan diberikan kepada siswa sudah ditetapkan BGN.
"Menu yang diberikan sesuai dengan budget yang ditentukan oleh BGN untuk siswa kelas 4 SD sampai XII SMA 10 ribu per porsi, sedangkan kelas 1 sampai 3 SD 8 ribu per porsi," jelas dia.
2. Dapur MBG prioritaskan protein hewani dengan harga pangan naik

Adanya patokan harga itu lanjut dia, penyedia dapur MBG melalui SPPG dan Ahli Gizi harus menyesuaikan anggaran dengan membelanjakan bahan makanan secukupnya, tapi tetap dengan nilai gizi disesuaikan anggaran serta kalori yang harus dipenuhi.
"Harga bahan pangan serba naik ini, kita utamakan menu utama protein hewani seperti ayam, ikan dan telur itu pasti selalu ada," katanya.
3. Kalori terpenuhi dengan menyediakan telur dalam menu MBG

Tia mengatakan, untuk menyiasati jika bahan makanan naik, penyedia dapur harus variatif dalam penyediaan bahan sayur dengan catatan tidak mengurangi nilai gizi. Kemudian protein yang diutamakan atau selalu ada yakni dua kali ayam, sekali kan dan dua kali telur.
"Kilo kalori (Kkal) yang ditentukan oleh BGN kelas 4 SD sampai SMA 650 kkal. Sedangkan kelas 1-3 SD 450 kkal.
Menurutnya agar gizi terpenuhi dalam satu menu, penyedia dapur MBG pun harus benar-benar memerhatikan budget untuk tetap bisa disesuaikan dengan kebutuhan kalori. Pihak dapur MBG juga harus tetap menyediakan menu susu. Jadi menu susu 2 kali dibarengi dengan menu protein telur.
"Agar kkal terpenuhi dalam satu set menu, maka kita siasati susu digabung dengan menu telor," jelas dia.