Tambah Kuota Haji, BPH Negosiasi ke Beberapa Negara

- BPH akan minta kuota haji tak terpakai dari Kazakhstan
- Antrean haji Indonesia cukup panjang. Di Bantaeng, waktu tunggu haji sampai 48 tahun
Padang, IDN Times - Badan Penyelenggara Haji (BPH) akan mengunjungi beberapa negara untuk menekan waktu tunggu haji Indonesia yang terhitung sangat lama.
"Tentunya ada beberapa negara yang sudah kami petakan untuk meminta kuota hajinya yang tidak terpakai pada musim haji mendatang," kata Tenaga Ahli Badan Penyelenggara Haji, Ichsan Marsha saat dihubungi IDN Times, Jumat (18/7/2025)
Menurutnya, waktu tunggu haji di Indonesia yang cukup lama tersebut bisa dipangkas dengan memanfaatkan kuota yang tidak terpakai oleh negara lain.
1. Akan minta kuota haji Kazakhstan

Salah satu negara yang akan dikunjungi untuk melakukan koordinasi soal kuota haji oleh BPH tersebut adalah Kazakhstan yang memiliki banyak kuota yang tidak terpakai.
"Nantinya kita akan ke sana untuk melakukan koordinasi dan kalau bisa, kuota haji yang tidak terpakai itu bisa kita manfaatkan untuk masyarakat Indonesia," katanya.
Selain Kazakhstan, menurut Ichsan ada beberapa negara tetangga lainnya yang akan dicoba untuk melakukan koordinasi soal kuota haji yang tidak terpakai itu.
2. Waktu tunggu haji sampai 48 tahun

Ichsan mengungkapkan, antrean haji Indonesia saat ini cukup panjang dan bahkan ada yang mencapai angka 48 tahun yang tentunya sangat panjang dibanding daerah lainnya.
"Salah satu daerah yang bernama Bantaeng di Sulawesi Selatan itu waktu tunggunya bahkan sampai 48 tahun. Tentunya ini menjadi salah satu perhatian kita," katanya.
Ia mengatakan, saat sudah mulai bekerja nantinya pihaknya akan menekan waktu antrean tersebut agar bisa lebih singkat di seluruh Indonesia.
"Tentunya itu bisa terwujud jika kita mendapatkan kuota tambahan yang bisa didapatkan dari beberapa negara yang tidak menggunakan kuota tersebut," katanya.
3. Tekan waktu tinggal dan biaya haji

Selain menekan lama antrean, Ichan mengatakan, BPH juga akan menekan biaya keberangkatan haji dan juga waktu lama tinggal jemaah di Makkah.
"Kita akan lakukan pengkajian nantinya soal lama tinggal dan juga biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk berangkat haji pada tahun depan," katanya.
Ia mengatakan, setelah dilakukan pengkajian nantinya akan diketahui nominal uang yang akan dibayarkan oleh masyarakat yang sudah mendaftarkan diri untuk berangkat haji.