Sumbar akan Punya Tempat Rehabilitasi Narkotika Seluas 10 Hektar

- BNNP Sumatra Barat akan membangun tempat rehabilitasi untuk pengguna narkotika di Kota Padang
- Tempat rehabilitasi bertujuan memberikan bimbingan dan rehabilitasi selama 3-4 bulan, mirip pesantren
- Lahan pembangunan tempat rehabilitasi disiapkan oleh Anggota DPR RI Arisal Aziz untuk mengurangi peredaran narkotika di Sumatra Barat
Padang, IDN Times - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatra Barat berencana membuat tempat rehabilitasi untuk pengguna narkotika di Kota Padang. Perencanaan pembangunan tempat rehabilitasi tersebut dilakukan untuk memberikan bimbingan terhadap para pengguna narkotika yang sudah terlanjur terpengaruh oleh obat-obatan terlarang itu.
"Pembangunan tempat rehabilitasi ini bertujuan agar setiap pengguna narkotika tidak selalu dipenjara. Tetapi mereka harus disembuhkan dari pengaruh narkotika," kata Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Riki Yanuarfi saat diwawancarai, Minggu (13/4/2025) di Padang.
1. Lokasi dan pembangunan ditanggung anggota DPR RI

Menurut Riki, untuk lahan dan pembangunan tempat rehabilitasi itu akan dibuat di daerah Sungai Bangek, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
"Untuk lahan tersebut diberikan oleh anggota DPR RI, bapak Arisal Aziz dan juga pembangunannya. Rencana akan dilakukan pembangunan dalam waktu dekat ini," katanya.
Menurutnya, pihak BNNP Sumbar dan beberapa instansi lainnya hanya akan melakukan pembinaan dan rehabilitasi terhadap para pengguna narkotika dan tidak perlu memikirkan lahan dan pembangunan tempatnya.
2. Akan dibuat pola pesantren

Menurutnya, dalam perencanaan awal nantinya para pengguna narkotika akan dibina selama 3-4 bulan di tempat yang sudah dibuat tersebut.
"Polanya seperti pesantren gitu. Jadi mereka akan dibina dan akan diberikan berbagai metode rehabilitasi oleh tim yang ada di lapangan nantinya," katanya.
Menurutnya, BNNP Sumbar sangat siap untuk memberikan rehabilitasi terhadap pengguna narkotika jika tempat tersebut sudah dibangun nantinya. Karena, di Sumatra Barat tempat rehabilitasi hanya ada satu, yaitu di Rumah Sakit Jiwa HB Saanin saja.
"Kalau untuk anggaran bisa kami maksimalkan anggaran yang ada dan efisiensi anggaran tidak akan berpengaruh juga dengan perencanaan program ini," katanya.
3. Siapkan lahan 10 hektar

Sementara Anggota DPR RI Arisal Aziz menyatakan, dirinya telah menyiapkan lahan yang cukup luas di daerah tersebut untuk membangun tempat rehabilitasi tersebut.
"Rencana pembangunan ini sebenarnya beranjak dari kegelisahan saya yang sangat khawatir dengan peredaran narkotika yang sangat tinggi di Sumatra Barat saat ini," katanya.
Dengan adanya pembangunan tersebut, menurut Arizal Aziz para anak muda Minangkabau yang sudah terkontaminasi narkotika bisa disembuhkan dan keluar dari bahaya narkotika.