SPG Kosmetik di OKU Timur Tewas Tergantung dalam Kamar Indekos

- Seorang SPG kosmetik ditemukan tewas gantung diri di kamar indekos Desa Gumawang, OKU Timur.
- Korban terakhir kali berkomunikasi dengan pengurus kos pada Senin malam (17/3/2025) sebelum ditemukan meninggal.
- Korban diduga mengalami tekanan emosional karena masalah pribadi dengan pacarnya dan keluarga menolak dilakukan autopsi.
Ogan Komering Ulu Timur, IDN Times - Seorang perempuan muda ditemukan tewas gantung diri di dalam kamar indekos yang berada di Desa Gumawang, Kecamatan Belitang, Kabupaten OKU Timur, Selasa (18/3/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.
Korban diketahui bernama Yulianti (26), seorang Sales Promotion Girl (SPG) kosmetik yang berdomisili di Desa Girimulyo, Kecamatan Belitang Jaya, OKU Timur. Saat ditemukan, posisi korban tergantung di terali jendela kamar di kawasan Puncak 3 Desa Gumawang.
1. Pengurus kost terakhir komunikasi lewat WhatsApp

Menurut keterangan pengurus kos Rusmini (30), korban terakhir kali berkomunikasi dengannya pada Senin malam (17/3/2025) pukul 22.30 WIB. Saat itu, Yulianti mengirim pesan WhatsApp kepadanya, mengabarkan bahwa ia belum pulang karena merasa pusing.
Rusmini pun membalas dengan memberikan informasi bahwa kunci pagar ada di bawah tangga. Lalu sekitar pukul 23.30 WIB, terdengar suara korban pulang ke kosan dan langsung menuju ke kamarnya di lantai 1.
2. Korban ditemukan tergantung di terali jendela

Kemudian keesokan harinya sekitar pukul 15.30 WIB, Rusmini mencoba menghubungi korban melalui WhatsApp untuk menanyakan keberadaannya. Namun pesan tidak terkirim dan nomor korban tidak aktif.
Merasa curiga, Rusmini naik ke lantai 1 untuk mengecek kamar korban. Saat melewati kamar Yulianti, ia melihat rambut menjuntai dari luar jendela. Merasa panik, Rusmini langsung memanggil salah satu penghuni kos, Wahyu Widianto (28), dan meminta bantuannya untuk membuka pintu kamar korban secara paksa.
Saat pintu berhasil dibuka, keduanya dikejutkan dengan penemuan kondisi korban telah meninggal dunia dalam kondisi tergantung di terali jendela menggunakan kain warna hitam sepanjang 1,5 meter. Setelah itu Rusmini segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Belitan .
3. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban murni bunuh diri

Kanit Reskrim Aiptu Yayan Supriadi beserta tim Opsnal dan Piket SPK untuk menuju lokasi kejadian. Setibanya di TKP Puncak 3 Desa Gumawang, polisi langsung melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi serta menyita barang bukti. Jenazah korban kemudian diperiksa oleh dokter jaga IGD.
"Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa korban murni bunuh diri dengan cara gantung diri, tanpa ada tanda-tanda kekerasan fisik maupun luka akibat benda tajam dan pukulan benda tumpul," ujar Kapolsek, Rabu (19/3/2025).
Sejumlah barang bukti ditemukan di sekitar TKP dan telah disita oleh polisi, seperti tali kain warna hitam (panjang sekitar 1,5 meter), pisau dapur bergagang kayu yang ada sekitar 15 cm dari jasad korban.
4. Beberapa hari sebelum kejadian, pacar korban tidak terlihat bersamanya

Kapolsek mengungkapkan, berdasarkan hasil pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan), korban diduga mengalami tekanan emosional karena masalah pribadi dengan pacarnya. Sebab beberapa hari sebelum kejadian, pacar korban tidak terlihat bersamanya, dan hingga saat ini nomor telepon pacarnya juga tidak dapat dihubungi.
"Keluarga korban yang diwakili oleh saudara kandungnya telah membuat surat pernyataan yang menyatakan menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah," terang Wahyudin.
5. Mari bersama cegah perilaku bunuh diri

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa.
Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri.
RS jiwa tersebut ialah: RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:Jangan Bunuh diri telp: (021) 9696 9293 email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT
message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)
direct message via Twitter: @IntoTheLightID Kementrian Kesehatan Indonesia telp:(021) 500454