Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Siswa MTs Korban Perundungan di Sumsel Trauma dan Pindah Sekolah

Ilustrasi perundungan. IDN Times/Mardya Shakti

Empat Lawang, IDN Times - Seorang siswa kelas 2 MTs di Kabupaten Empat Lawang, Sumatra Selatan (Sumsel) mengaku telah menjadi korban perundungan oleh 12 siswa lainnya.

Korban mengalami trauma hingga demam. Bahkan korban harus dipindahkan ke sekolah lain karena takut kembali belajar ke sekolah tersebut. Orangtua korban, Meri mengatakan, pihaknya tak terima jika anaknya di-bully sehingga harus melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

1. Sang anak trauma dan dipindahkan ke pesantren

ilustrasi trauma antargenerasi (pexels.com/Pixabay)

Meri menyebut anaknya mengalami trauma hingga memutuskan pindah sekolah di sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) Kota Pagar Alam. Sebab korban menjadi korban pengeroyokan oleh 12 siswa lainnya.

"Kejadiannya pada 28 Agustus 2023 siang saat pulang sekolah. Saya mendapati anak saya ketakutan dan sakit, lalu mengaku tidak mau sekolah lagi," ujarnya, Rabu (20/9/2023).

2. Sempat datang minta kejelasan ke sekolah

ilustrasi kekerasan terhadap anak. (IDN Times/Mardya Shakti)

Ia lantas menghubungi pihak sekolah. Sayangnya, Meri tak mendapat solusi dari pihak sekolah hingga akhirnya membuat laporan ke kepolisian.

"Saya pernah datang ke sekolah untuk meminta kepada Dewan Guru agar memberi sanksi kepada pengeroyok anak saya, akan tetapi permintaan itu belum diindahkan," ucapnya.

3. Polres Empat Lawang minta klarifikasi pihak sekolah

Website Kisara

Kanit PPA Reskrim Polres Empat Lawang, Aipda Ariyanto, membenarkan laporan pengeroyokan tersebut. Terbaru, pihaknya sudah memeriksa pelapor dan melayangkan undangan klarifikasi kepada terduga pelaku.

"Sudah ada laporan dari pelapor sebagai orangtua korban.Sejauh ini kami sudah menyampaikan undangan klarifikasi terhadap pihak sekolah, terutama 12 anak yang bersangkutan," ungkapnya.

Selain itu, polisi akan berkoordinasi dengan pihak Bapas Lahat serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Kabupaten Empat Lawang.

"Laporan masih diproses, dan saat ini tengah menunggu klarifikasi pihak sekolah," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Yuliani
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Yuliani
EditorYuliani
Follow Us