Polisi Gagalkan Aksi Wanita Muda Hendak Lompat dari Jembatan Musi VI
- Seorang wanita muda di Palembang hendak bunuh diri di Jembatan Musi VI.
- Petugas dan istri Kapolsek IB II berhasil membujuk korban agar mengurungkan niatnya setelah 30 menit.
- Korban dievakuasi ke RS AK Gani karena dalam kondisi demam setelah membatalkan niat bunuh diri.
Palembang, IDN Times - Seorang wanita muda berinisial AN (27) berhasil diselamatkan setelah hendak melakukan upaya bunuh diri. Kejadian tersebut terjadi di Jembatan Musi VI Palembang, dan membuat heboh masyarakat yang sedang melintas, Minggu (24/8/2025) kemarin.
Aksi upaya bunuh diri tersebut dilaporkan masyarakat ke Polsek Ilir Barat II Palembang. Kejadian tersebut membuat petugas langsung menuju TKP untuk mencegah niat korban mengakhiri hidup.
1. Korban sempat membuat video perpisahan
Dalam video yang beredar di media sosial, korban merekam detik-detik aksinya hendak melompat ke sungai Musi. Dirinya sempat membuat video mengenai keluh kesahnya dan wasiatnya sebelum melompat
"Angel kakak sudah di bawah, kakak mau pulang. Kakak titip mama kakak, kakak titip mama kakak. Kakak sudah gak kuat. Kakak mau cerita dulu ke diri sendiri, kakak ini pendosa angle, kakak lebih baik mati tahu," ungkap video yang direkam AN.
2. Istri kapolsek turun tangan bujuk korban
Aksi tersebut sontak membuat petugas piket bersama Kapolsek IB II Kompol Fauzi Saleh serta istri datang berupaya membujuk AN agar mengurungkan niatnya. Dalam upaya membujuk korban, istri Kapolsek turun tangan untuk berbicara berdua dengan AN secara persuasif selama 30 menit hingga akhirnya dirinya dapat tenang dan mengurungkan niatnya.
"Awalnya kita mendapatkan laporan terkait adanya seorang perempuan yang hendak melakukan diduga percobaan bunuh diri," ungkap Kompol Fauzi Saleh, Selasa (26/8/2025).
Menurut Fauzi, upaya persuasif dalam membujuk korban akhirnya berhasil di mana korban membatalkan niatnya mengakhiri hidup.
"Alhamdulillah korban pun akhirnya mendengar kata kita tidak melakukan aksinya," jelas dia.
3. Korban berhasil dibujuk dan dibawa ke RS
AN yang berhasil dievakuasi diketahui dalam kondisi demam sehingga polisi khawatir dengan kesehatan korban. Dirinya lantas dibawa ke RS AK Gani untuk menjalani perawatan medis.
"Kondisi badan korban demam dan panas, saat itu langsung kita larikan ke RS Ak Gani Palembang, untuk dilakukan perawatan," jelas dia.
4. Mari cegah perbuatan bunuh diri
Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3 ribu Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5 ribu.
Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri: Jangan Bunuh diri telp: (021) 9696 9293 email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHT message via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesia telp:(021) 500454
