Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perempuan Perkebunan Sawit di Muba Bangkit Lewat KUEP di Masa PSR

IMG-20250627-WA0014.jpg
Kolaborasi pemberdayaan perempuan pekerja perkebunan sawit di Musi Banyuasin lewat program Kelompok Usaha Ekonomi Perempuan (KUEP) (IDN Times/Rangga Erfizal)
Intinya sih...
  • Perempuan jadi kunci ketahanan ekonomi keluarga
  • Fokus pada peningkatan ekonomi dan gizi keluarga
  • Melawan kekerasan berbasis gender, perempuan yang kini berdaya

Palembang, IDN Times - Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang dijalankan pemerintah menghadapi berbagai tantangan besar, lantaran proses penanaman kembali membutuhkan waktu hingga kebun kembali produktif. Dalam masa jeda ini, para petani dan keluarga harus mencari cara untuk bertahan tanpa penghasilan utama.

Yayasan Care Peduli (YCP) bersama Cargill Indonesia dan PT Hindoli, menghadirkan solusi inovatif dengan memberdayakan perempuan pekerja perkebunan sawit lewat program Kelompok Usaha Ekonomi Perempuan (KUEP). Inisiatif ini kini menjadi model pemberdayaan yang sukses di 13 desa di Musi Banyuasin (Muba) yang sudah dimulai sejak 2022 hingga saat ini.

"Program ini bukan hanya soal peremajaan sawit melainkan upaya memastikan masyarakat khususnya perempuan dapat tetap produktif dan mandiri secara ekonomi," ungkap CEO YCP, Abdul Wahib Situmorang, Jumat (27/6/2025).

1. Perempuan jadi kunci ketahanan ekonomi keluarga

IMG-20250627-WA0017.jpg
Kolaborasi pemberdayaan perempuan pekerja perkebunan sawit di Musi Banyuasin lewat program Kelompok Usaha Ekonomi Perempuan (KUEP) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Abdul Wahib menjelaskan, kolaborasi melibatkan pemberdayaan perempuan menjadi harapan baru dari peningkatan ekonomi selama masa jeda produktif sawit. Para perempuan yang tinggal di lingkungan perkebunan sawit mendapat pembinaan mengembangkan kebun gizi, pelatihan ekonomi hingga perlindungan bagi korban berbasis gender (KBG).

"Kami percaya, perempuan adalah kunci ketahanan ekonomi keluarga. Program ini membuktikan bahwa ketika perempuan diberdayakan, perubahan besar terjadi," beber dia.

2. Fokus pada peningkatan ekonomi dan gizi keluarga

IMG-20250627-WA0015.jpg
Kolaborasi pemberdayaan perempuan pekerja perkebunan sawit di Musi Banyuasin lewat program Kelompok Usaha Ekonomi Perempuan (KUEP) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Pelibatan perempuan dinilai penting karena menjadi salah satu langkah dalam meningkatkan taraf hidup keluarga di lingkungan perkebunan, Program ini telah diimplementasikan di 13 desa dengan total partisipan mencapai 4,037 orang, 4.020 diantaranya perempuan dan 917 laki-laki. Secara tidak langsung program ini bermanfaat ke komunitas masyarakat yang lebih besar dengan total 100.522 orang yang merasakan perubahan dari lingkungan keluarga. Pendampingan ini mendorong kesetaraan di lingkungan perkebunan sawit di Muba lewat peningkatan kapasitas dan peran perempuan dalam keluarga.

Sekretaris KUEP Desa Tegal Mulyo. Rifa Zunalin mengatakan, program ini memunculkan semangat bagi para perempuan dalam penguatan ekonomi rumah tangga. Mereka terlibat aktif dalam pengembangan program simpan pinjam.

"Kami memulai program simpan pinjam dengan modal awal Rp50 juta dan 30 anggota. Kini, jumlah anggota meningkat menjadi 60, dan tabungan kami mencapai Rp230 juta di luar bantuan awal," jelas Rifa.

Dirinya mencatat, setiap keluarga mengalami peningkatan konsumsi nutrisi. Para perempuan terus dibina dalam peningkatan Kapasitas Kelompok Wanita Tani (KWT). Perwujudan penguatan ekonomi perempuan skala rumah tangga ditujukan lewat dana simpan pinjam yang dapat digunakan guna mendukung UMKM lokal seperti usaha kuliner, jasa, dan pakaian, serta membantu perawatan kebun sawit.

"KUEP bukan hanya membina soal ekonomi melainkan memberikan memberikan kontribusi sosial, seperti dana santunan untuk anggota yang terkena musibah. Dengan kepercayaan tinggi dari warga, KUEP menjadi jawaban atas tantangan ekonomi di masa peremajaan," jelas dia.

3. Perempuan kini berdaya lawan kekerasan berbasis gender

IMG-20250627-WA0016.jpg
Kolaborasi pemberdayaan perempuan pekerja perkebunan sawit di Musi Banyuasin lewat program Kelompok Usaha Ekonomi Perempuan (KUEP) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Selain pemberdayaan ekonomi, YCP juga melatih sukarelawan untuk menangani KBG. seorang pendamping KBG dari Kecamatan Sungai Lilin, Herawati menceritakan, sejak benih-benih kesadaran gender ini ditularkan kasus kekerasan seperti KDRT dan kenakalan remaja perlahan mulai turun secara drastis.

"Saya juga awalnya tidak tahu bagaimana membantu korban KBG. Perlahan waktu, kita mendampingi mereka dan memberikan perlindungan. Masyarakat jadi memiliki tempat untuk mengadu," jelas dia.

Dirinya mencatat kasus kekerasan perempuan di lingkungan perkebunan sawit terjadi karena faktor tekanan ekonomi. Para perempuan dibina agar lebih sadar gender lewat sosialisasi dan pelatihan serta pendampingan.

"Perempuan kini merasa lebih kuat. Jika dulu mereka hanya diam, sekarang mereka tahu ada tempat untuk mencari keadilan," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us