Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penerimaan Pajak Sumsel Belum Capai Target, Apa Solusi Pemprov?

Ilustrasi warga melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Ilustrasi warga melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)
Intinya sih...
  • Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) menggenjot pendapatan daerah jelang akhir tahun
  • Realisasi sejumlah sektor pajak kendaraan masih belum mencapai target, termasuk PKB dan BBN-KB
  • Pemprov Sumsel menyiapkan langkah optimalisasi pendapatan, meningkatkan pengawasan, memperluas basis pajak, hingga sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) terus menggenjot pendapatan daerah jelang akhir tahun. Hingga November, realisasi sejumlah sektor pajak kendaraan masih belum mencapai target, termasuk Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang baru terealisasi 84,95 persen dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) yang masih di angka 69,95 persen.

Salah satu sektor dengan realisasi terendah adalah pajak alat berat, yang hingga kini baru mencapai 49,39 persen dari target yang telah ditetapkan. Situasi serupa juga terjadi pada opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB), yang baru berhasil mengumpulkan 40,80 persen, dan Pajak rokok yang baru mencapai 80,18 persen.

"Beberapa sektor memang masih cukup rendah. Ini yang harus kami kebut tanpa mengorbankan kualitas pelayanan," ungkap Kepala Bapenda Sumsel, Achmad Rizwan, Minggu (23/11/2025).

1. Gencarkan sosialisasi

Kepala Bapenda Sumsel Achmad Rizwan.
Kepala Bapenda Sumsel Achmad Rizwan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Rizwan menjelaskan, Pemprov Sumsel tengah menyiapkan langkah optimalisasi pendapatan, termasuk meningkatkan pengawasan, memperluas basis pajak, hingga menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha. Upaya ini diharapkan dapat mendorong realisasi pajak daerah agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebelum tutup tahun.

Menuntutnya hal ini menjadi tantangan mengingat saat ini realisasi pendapatan pajak yang ada baru menyentuh 88,8 persen atau Rp3,40 triliun dari target Rp3,83 triliun.

"Masih ada sisa sekitar 11 persen yang akan kita kejar," jelas dia.

2. Baru dua sektor pajak yang memenuhi target

ilustrasi pajak
ilustrasi pajak (vecteezy.com/Suriyawut Suriya)

Achmad Rizwan menuturkan, dua pos penerimaan yakni Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) dan Pajak Air Permukaan (PAP) justru menjadi penopang utama pendapatan daerah tahun ini. Realisasi keduanya telah melampaui target, dengan PBB-KB mencapai 105,56 persen dan PAP mencatat capaian tertinggi sebesar 123,24 persen.

"Dua sektor ini memberi sinyal positif bahwa aktivitas industri dan energi di Sumsel masih bergairah. Kepatuhan wajib pajak juga cukup baik," jelas dia.

3. Herman Deru minta Bapenda Optimasi penerimaan pajak

Gubernur Sumsel Herman Deru dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Sumsel Herman Deru dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sejalan dengan itu, Gubernur Sumsel Herman Deru turut menekankan pentingnya percepatan penerimaan pajak daerah menjelang penutupan tahun anggaran. Ia menyebut, optimalisasi pajak daerah menjadi kunci di tengah menurunnya alokasi Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.

"Pajak daerah adalah salah satu solusi yang jelas dalam memperkuat kemitraan antara provinsi dan kabupaten/kota," jelas dia.

Dirinya pun meminta Bapenda Sumsel untuk melakukan jemput bola dan digitalisasi pelayanan agar menarik masyarakat untuk membayar pajak yang ada

"Kami optimistis target bisa dikejar sebelum tutup tahun," jelas dia

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Tak Senang Dituduh Curi Papan, Pria di Lubuk Linggau Tusuk Tetangga

23 Nov 2025, 13:37 WIBNews