Pemprov Sumsel Jadikan Kemandirian Pangan Jadi Bahan Ajar di Sekolah

- Pemprov Sumsel akan memasukkan Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) sebagai muatan lokal di sekolah.
- Program ini bertujuan untuk menumbuhkan mindset konsumtif menjadi produktif pada generasi muda.
- GSMP diharapkan dapat mengendalikan inflasi di daerah dan akan dimulai dengan 34 sekolah sebagai pilot project.
Palembang, IDN Times - Pemprov Sumsel melalui dinas Pendidikan akan memasukkan Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) sebagai bagian muatan lokal (mulok). Pembelajaran tersebut dinilai penting diajarkan pada generasi muda agar memiliki pandangan mengenai ketahanan pangan sejak dini.
"Hal yang penting adalah menumbuhkan mindset, dari sebelumnya konsumtif menjadi produktif," ungkap Gubernur Sumsel Herman Deru, Rabu (1/10/2025).
1. Harus ada wujud nyata kemandirian pangan

Deru menjelaskan, pembelajaran ketahanan pangan akan menjadi muatan lokal baru. Para siswa tidak hanya diajarkan mengenai teori melainkan praktik untuk mewujudkan ketahanan pangan yang dimulai dari lingkungan sekolah.
"Harus ada yang nyata dari wujud kemandirian itu," jelas dia.
2. Anak-anak harus dididik soal kemandirian pangan

Menurut Deru, GSMP tersebut diklaim mampu mengendalikan inflasi di daerah. Para pelajar dapat memahami pengetahuan mengenai tanaman apa saja yang dapat ditanam secara mandiri sehingga di masa mendatang, mereka dapat tumbuh secara mandiri.
"Kita harus mendidik anak-anak, generasi emas 2045, agar memiliki jiwa kemandirian. Mereka adalah penerus bangsa yang mesti tumbuh dengan prinsip mandiri dalam kehidupan sehari-harinya," jelas dia.
3. Ada 34 sekolah jadi pilot project mulok GSMP

Program mulok di sekolah, akan dimulai dengan menjadikan 34 sekolah sebagai pilot project. Sekolah-sekolah tersebut nantinya akan menerapkan muatan lokal ketahanan pangan, sehingga peserta didik sejak dini terbiasa dengan nilai-nilai kemandirian.