Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemkot Palembang Klaim Tak Ada Pungli Saat SPMB, Tak Ketahuan?

IMG_20250626_114850.jpg
Wali Kota Palembang Ratu Dewa (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Intinya sih...
  • Pemkot Palembang klaim tak ada pungli atau suap dalam SPMB tahun ajaran 2025/2026
  • Inspektorat Palembang akan tindaklanjuti laporan kecurangan SPMB secara serius
  • Disdik Palembang imbau masyarakat untuk tidak memberi apapun kepada panitia SPMB

Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengklaim proses penerimaan siswa baru tahun ajaran 2025/2026 lewat pendaftaran sistem penerimaan murid baru (SPMB) tidak terjadi suap menyuap dan tak ada pungutan liar (pungli).

"Sejauh ini belum ada laporan resmi yang masuk terkait praktik suap atau pungli," kata Wali Kota Palembang Ratu Dewa kepada IDN Times, Jumat (27/6/2025).

1. Persoalan kecurangan SPMB akan ditindaklanjut Inspektorat Palembang

IMG_20250623_092118.jpg
Ilustrasi sekolah Palembang saat SPMB (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dia menegaskan, apabila masyarakat menemukan pemaksaan pungutan atau adanya suap menyuap dalam proses SPMB berlangsung, silakan melapor ke Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang.

Nantinya, kata Dewa, Pemkot Palembang bakal menindaklanjuti kasus tersebut secara serius. Sebab lanjut dia, teknis penerimaan murid baru sudah berdasarkan jalur. Yakni, afirmasi, domisili, dan jalur prestasi para calon siswa yang akan mendaftar.

"Masalah suap ini akan ditangani langsung oleh Inspektorat Pemkot Palembang. Tim akan turun ke lapangan untuk melakukan audit," jelas dia.

2. Disdik Palembang imbau masyarakat tak memberi apapun kepada panitia SPMB

IMG_20250623_085604.jpg
Ilustrasi sekolah di Palembang saat jeda SPMB (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara kata Kepala Disdik Palembang Adrianus Amri, praktik suap menyuap di lingkungan sekolah bisa terjadi jika ada pihak yang memberikan sengaja. Maka itu, dia mengimbau untuk menghindari kecurangan agar tidak ada transaksi apapun ke pihak sekolah.

"Kami mengimbau pada saat pendaftaran ulang untuk tidak memberikan apapun kepada pihak panitia (SPMB)," katanya.

3. Praktik kecurangan SPMB dianggap wajar bagi sebagian masyarakat

SPMB

Diketahui, persoalan pungli maupun suap menyuap saat momen penerimaan murid baru di tingkat sekolah negeri akrab terdengar di telinga. Bahkan masalah tersebut dianggap wajar oleh sejumlah pihak. Apalagi situasi penerimaan siswa baru ini jadi fase krusial bagi sebagian oknum untuk memanfaatkan kesempatan.

Berdasarkan informasi yang diterima IDN Times, di Palembang memang ada beberapa sekolah negeri tingkat menengah pertama atau SMP yang pihak sekolahnya dengan sengaja mematok uang masuk hingga Rp2 juta per siswa. Alasannya untuk menjanjikan anak tersebut masuk sekolah yang diinginkan. Praktik kecurangan proses SPMB pun terkadang jadi ajang adu balap sekolah agar mendapatkan minat siswa lebih banyak. Kasus itu terjadi untuk semua jalur penerimaan murid baru.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us