Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pembudidaya Ikan di Banyuasin Diberikan Edukasi Budidaya Berkelanjutan

Kelompok Pembudidaya ikan (Pokdakan) Mina  Banyuasin (Dok: Istimewa)
Kelompok Pembudidaya ikan (Pokdakan) Mina Banyuasin (Dok: Istimewa)
Intinya sih...
  • Teknologi Bioflok dapat menekan biaya produksi ikan dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk mengolah limbah organik menjadi pakan alami, serta meningkatkan pendapatan dan berkontribusi pada pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan.
  • Bioflok dapat meningkatkan produksi ikan hingga 2-3 kali lipat dibanding metode konvensional, dengan pelatihan teori dan praktik langsung mengenai persiapan kolam bioflok, pembuatan inokulan bakteri probiotik, manajemen kualitas air, hingga pemberian pakan.
  • Para pembudidaya juga dibekali tata cara pengelolaan keuangan meliputi pencatatan pemasukan dan pengeluaran, perhitungan bi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Balai Mina Banyuasin, Sumatra Selatan (Sumsel) bersama Tim Pengabdian Politeknik Negeri Sriwijaya mengadakan pelatihan budidaya lele berbasis teknologi bioflok. Teknologi bioflok dengan sistem Low External Input Sustainable Aquaculture (LEISA) dianggap menjadi metode ramah lingkungan yang diyakini dapat meningkatkan hasil panen sekaligus menekan biaya pakan ikan.

"Kami ingin para pembudidaya tidak hanya mengejar produksi tinggi, tetapi juga efisien dan tetap menjaga kelestarian lingkungan," ungkap Ketua Pokdakan Mina, Suntoro, Jumat (29/8/2025).

1. Teknologi Bioflok dapat menekan biaya produksi

Pembersaran Ikan Lele dengan sistem bioflok
Pembersaran Ikan Lele dengan sistem bioflok

Teknologi bioflok sendiri memanfaatkan mikroorganisme untuk mengolah limbah organik menjadi pakan alami ikan, sehingga kualitas air tetap terjaga. Tak sampai disitu kebutuhan pakan buatan bisa dikurangi.

"Dengan pelatihan mengadopsi teknologi bioflok untuk meningkatkan pendapatan, meminimalkan biaya produksi, serta berkontribusi pada pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan," jelas dia.

2. Bioflok dapat meningkatkan produksi hingga 2-3 kali lipat

lele biru (commons.wikimedia.org/USFWS Mountain Prairie)
lele biru (commons.wikimedia.org/USFWS Mountain Prairie)

Hal senada disampaikan, Tim dari Balai Budidaya Perikanan Air Tawar Jambi, Wihandoko yang menilai jika teknologi ini diyakini mampu mensejahterahkan masyarakat. Kelompok pembudidaya ikan diajarkan mengenai teori dan praktik langsung mengenai persiapan kolam bioflok, pembuatan inokulan bakteri probiotik, manajemen kualitas air, hingga pemberian pemberian pakan.

"Sistem bioflok memungkinkan kepadatan tebar ikan lele meningkat 2-3 kali lipat dibanding metode konvensional," jelas dia.

3. Para pembudidaya juga dibekali tata cara pengelolaan keuangan

lele biru (commons.wikimedia.org/Paul Harrison)
lele biru (commons.wikimedia.org/Paul Harrison)

Selain pelatihan teknis budidaya, peserta juga mendapat pembekalan manajemen keuangan yang mencakup pencatatan pemasukan dan pengeluaran, perhitungan biaya produksi, analisis keuntungan, hingga penyusunan laporan keuangan sederhana. Pelatihan ini merupakan cara agar tata kelola budidaya dapat berjalan maksimal.

"Banyak kelompok gagal berkembang bukan karena teknis produksi, tetapi karena lemahnya manajemen keuangan," jelas dia.

Dengan kombinasi inovasi budidaya dan pengelolaan keuangan yang baik, diharapkan Pokdakan Balai Mina dapat menjadi percontohan bagi kelompok pembudidaya lainnya di Banyuasin dan sekitarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us