Pembelajaran Wastra Palembang-Tradisi Bidar Bakal jadi Kurikulum Baru?

- Pemerintah Kota Palembang mengembangkan kurikulum khusus untuk pembelajaran wastra dan tradisi bidar.
- Langkah ini diambil untuk mencegah punahnya warisan tradisional dan memastikan keberlangsungan budaya asli Palembang.
- Kurikulum tersebut akan dibuat setelah kajian mendalam bersama Dinas Pendidikan Palembang, dan direncanakan masuk sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu.
Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang kini berupaya mengembangkan tradisi khas Bumi Sriwijaya seperti pengenalan wastra, kain songket dan jumputan serta pembelajaran tradisi adat perahu bidar di sejumlah sekolah.
Langkah tersebut direncanakan agar budaya asli Kota Pempek tak tergerus zaman dan bisa lebih dikenal generasi baru saat ini. Rencananya, pemkot bakal membentuk kurikulum khusus untuk pembelajaran wastra san tradisi bidar.
1. Pembelajaran termasuk teknik pembuatan songket

Menurut Wali Kota Palembang Ratu Dewa, wacana membentuk kurikulum resmi di sekolah terkait ilmu budaya itu, supaya sejarah asli Palembang tak hilang dan keberlangsungan warisan tradisional tetap berjalan.
"Kurikulum akan dibentuk mulai dari pembuatan belajar songket, kain jumputan hingga tradisi bidar yang menjadi ikon daerah," jelasnya, Kamis (4/12/2025).
2. Khawatir budaya dan tradisional Palembang punah

Dewa menyampaikan, rencana pembuatan kurikulum terkait tercetus usai banyak perajin mengeluhkan makin sulit mencari generasi penerus yang mampu membuat motif songket dan jumputan khas ibu kota Sumatra Selatan ini.
"Banyak anak muda tidak lagi tertarik mempelajari teknik tradisional, sehingga dikhawatirkan keahlian ini punah jika tidak segera diwariskan," kata Dewa.
3. Pemkot bakal kaji bersama dinas pendidikan

Dia juga mengatakan, tidak hanya kain tradisional, budaya Bidar Palembang pun seperti pembuatan perahu panjang untuk penyelenggaraan berbagai festival air juga akan mulai dikembangkan umtuk mencegah ancaman hilang.
"Saat ini tinggal satu orang yang masih bisa membuat perahu bidar lengkap dengan teknik tradisionalnya. Ini warisan berharga, dan kita tidak boleh membiarkan hal seperti ini hilang begitu saja," kata Dewa.
Kepastian pembentukan kurikulum lanjutnya, akan diperbaharui melalui kajian mendalam bersama Dinas Pendidikan Palembang. Termasuk dalam penyusunan konsep yang tepat.
"Kurikulum ini direncanakan masuk sebagai bagian dari mata pelajaran tertentu, serupa dengan kurikulum Bahasa Palembang. Kita akan pelajari dulu bagaimana format terbaiknya. Apakah bisa digabungkan dengan mata pelajaran seni dan budaya, atau dibuat sebagai muatan lokal," jelas dia.

















