Pasal Anjing Peliharaan, Adik Bunuh Kakak Kandung di Lahat

- Anggi Saputra (31) tewas di ujung mata pisau adik kandungnya, Ongky Mandala Putra (28), dalam perkelahian di kebun kopi daerah Kabupaten Lahat.
- Pertikaian bermula ketika anjing tersangka mengganggu korban, memicu cekcok yang berujung pada keduanya sama-sama memegang senjata tajam saat menjaga kebun kopi.
- Korban mengalami luka tusuk di bagian dada, perut, kepala belakang, dan betis kaki kiri, sementara tersangka mengalami luka di tangan dan jari.
Lahat, IDN Times - Hanya karena persoalan sepele, Anggi Saputra (31) warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat ini tewas di ujung mata pisau adik kandungnya, Ongky Mandala Putra (28).
Peristiwa berdarah tersebut terjadi di kebun kopi daerah Kabupaten Lahat. Perkelahian dua bersaudara itu terjadi pada Senin (19/5/2025) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu, keduanya sedang menjaga kebun kopi dataran Muara Lantang, Desa Tanjung Sakti, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Kabupaten Lahat.
1. Anjing yang dipelihara tersangka mengganggu korban

Kasubsi Penmas Polres Lahat Aiptu Lispono mengatakan, pertikaian bermula ketika anjing yang dipelihara tersangka mengganggu korban. Sehingga korban menghampiri dan memarahi adiknya, namun terjadi cekcok.
"Namun adu mulut tersebut semakin sengit dan keduanya sama-sama memegang senjata tajam (sajam) saat menjaga kebun kopi. Hingga akhirnya keduanya berkelahi dan sama-sama terluka," ujarnya Selasa (20/5/2025).
2. Tersangka diserahkan keluarga ke kantor polisi

Akibatnya, korban Anggi mengalami luka tusuk di bagian dada kiri, perut kiri, serta luka robek di bagian kepala belakang, dan betis kaki kiri. Nahasnya, tusukan telak di bagian dada dan perut membuatnya meregang nyawa di lokasi kejadian.
“Sedangkan adiknya (tersangka) mengalami luka di telapak tangan kiri, jari kelingking dan jari manis tangan kanan,” jelas Lispono.
Setelah peristiwa berdarah malam itu, paginya sekitar pukul 08.30 WIB, pihak keluarga menyerahkan tersangka Ongky ke Polsek Tanjung Sakti.
“Pelaku sempat diobati lukanya di puskesmas setempat, baru ditangkap ke Polsek Tanjung Sakti beserta barang bukti gagang pisau dan sarung pisau,” terangnya.
3. Korban diduga sempat alami depresi dan dipasung keluarga

Sementara Kapolsek Tanjung Sakti AKP Edy Syam Putra menambahkan, untuk jenazah almarhum telah dimakamkan pihak keluarganya. Mengenai motif pembunuhan antara dua bersaudara ini, Edy membenarkan masalah awalnya soal anjing.
"Dari keterangan tersangka, keduanya cekcok beda pendapat soal penambahan taring beruang atau harimau pada anjing berburu itu, namun kami masih akan diselidiki lebih lanjut kebenarannya. Informasi lain, korban itu temperamental. Dulunya sempat depresi dan dipasung keluarganya," ucap Kapolsek.