Mensos Klaim 53 Sekolah Rakyat Siap Beroperasi, 2 di Sumbar
- Program sekolah rakyat dimulai tahun ajaran 2025/2026
- 53 sekolah rakyat sudah memenuhi syarat, termasuk 2 di Sumatra Barat
- Perekrutan kepala sekolah, guru, dan siswa serta pemenuhan sarana dan prasarana sedang dilakukan
Padang, IDN Times - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf menyatakan, 53 sekolah rakyat yang ada di seluruh Indonesia dinyatakan akan dimulai pada tahun ajaran baru 2025/2026 mendatang. Dua diantaranya berada di Sumatra Barat (Sumbar).
"Kami saat ini masih terus melakukan pengecekan di seluruh daerah. Sampai saat ini sudah ada di 53 titik yang siap untuk melaksanakan sekolah rakyat," katanya.
Ia mengungkapkan, Kemensos sudah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti kampus dan lainnya untuk bisa melaksanakan program sekolah rakyat tersebut.
1. 53 sekolah rakyat memenuhi syarat
Pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut mengungkapkan, 53 sekolah rakyat yang sudah didata tersebut dinyatakan sudah memenuhi syarat.
"Sekarang tahapannya masuk ke perekrutan kepala sekolah dan setelah itu akan masuk ke perekrutan guru," katanya.
Selain itu, ia mengungkapkan saat ini juga tengah dilakukan perekrutan siswa serta pemenuhan sarana dan prasarana yang akan digunakan.
"Nantinya seluruh siswa tersebut akan diasramakan dan akan butuh sarana lainnya seperti kasur, lemari, dan lainnya," katanya.
2. 2 di Sumatra Barat
Dari 53 sekolah rakyat tersebut, menurut Gus Ipul dua diantaranya berada di Sumatra Barat, tepatnya di Kota Padang. Kedua sekolah rakyat tersebut berada di tempat yang cukup strategis.
"Yang pertama ada di Balai Sosial milik Kementerian Sosial dan satu lagi baru diusulkan oleh Universitas Negeri Padang (UNP)," katanya.
Menurutnya, di dua lokasi tersebut akan menampung puluhan siswa yang akan melaksanakan pendidikan sesuai dengan kapasitas di lokasi tersebut.
3. Kuota 50 siswa di Balai Sosial
Gus Ipul mengungkapkan, untuk di Balai Sosial sendiri, kuota yang disiapkan sebanyak 50 orang siswa yang akan menempuh pendidikan setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Untuk tahap awal ini memang setingkat SMP. Tapi nanti akan kita sesuaikan mulai dari SD, SMP, hingga SMA," katanya.
