Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sebagian OKU Diguyur Hujan Es, BMKG Sebut Kemunculan Awan Konvektif

Fenomena Hujan es di Baturaja OKU. (Dok. Istimewa)
Fenomena Hujan es di Baturaja OKU. (Dok. Istimewa)
Intinya sih...
  • Hujan es yang terjadi Kabupaten OKU dipicu pertumbuhan awan-awan konvektif
  • Potensi peningkatan curah hujan ini diprediksi relatif persisten untuk 3 hari ke depan
  • Awan penghasil hujan semakin aktif dan berpeluang menurunkan hujan deras
  • Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ogan Komering Ulu, IDN Times - Hujan deras disertai angin kencang sampai muncul fenomena hujan es mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) sejak Selasa (30/9/2025). Fenomena cuaca ekstrem ini sontak membuat warga Bumi Sebimbing Sekundang harus waspada.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, hujan es yang terjadi Kabupaten OKU ini dipicu pertumbuhan awan-awan konvektif (cumulonimbus). Kondisi ini menyebabkan potensi curah hujan secara umum di wilayah Sumsel meningkat, dengan intensitas lebat, hujan es dan angin kencang, termasuk yang terjadi di wilayah OKU.

1. Cuaca ekstrem di Sumsel dipicu hujan dan belokan angin

Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala Stasiun SMB II Palembang, Siswanto mengatakan, hujan di wilayah Sumsel dalam dua hari terakhir dipicu oleh pertama IOD (dipole mode) di fase negative yang meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat, termasuk wilayah Sumsel. Kemudian adanya belokan angin yang mencakup wilayah Sumsel dan menyebabkan peningkatan awan hujan.

"Potensi peningkatan curah hujan ini diprediksi relatif persisten untuk 3 hari ke depan di Sumsel. Dari analisis awal, hujan es terjadi karena adanya pembentukan awan cumulonimbus dengan suhu dingin ekstrem di lapisan atas atmosfer," ujarnya.

2. Potensi hujan kebat di sore dan malam hari

Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Aditya Pratama)

Siswanto menambahkan, untuk di wilayah OKU hari ini Rabu (1/10/2025) potensi hujan sedang-lebat pada siang-sore hari kemudian malam hari, dan lusa potensi hujan sedang-lebat di OKU terjadi sore-malam hari.

"Kondisi ini membuat awan penghasil hujan semakin aktif dan berpeluang menurunkan hujan deras, disertai petir bahkan butiran es," ungkapnya.

3. BPBD ingatkan potensi bencana hidrometeorologi

Ilustrasi cuaca ekstrem (IDN Times/Sukma Sakti)
Ilustrasi cuaca ekstrem (IDN Times/Sukma Sakti)

Sementara itu, Manager Pusdalops BPBD Kabupaten OKU, Gunalfi mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, pohon tumbang hingga tanah longsor.

“Fenomena ini jarang terjadi, tetapi bisa muncul bila kondisi atmosfer mendukung. Untuk itu masyarakat kami minta tetap waspada,” katanya.

Pihaknya meminta masyarakat melakukan langkah-langkah mitigasi, baik struktural maupun nonstruktural. Misalnya, melaksanakan giat Jumat bersih, serta merapikan atau memotong pohon-pohon tua yang rawan tumbang agar risiko dapat diminimalisasi,” jelas Gunalfi.

"Dengan potensi cuaca ekstrem yang masih berlanjut, BPBD mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap siaga dan segera melaporkan bila terjadi bencana di wilayah masing-masing," imbaunya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us

Latest News Sumatera Selatan

See More

Tolak Dakwaan, Eks Wawako Palembang Klaim Tak Terlibat Korupsi di PMI

01 Okt 2025, 12:43 WIBNews