Korban Kekerasan Perwira Polisi di Prabumulih Alami Patah Hidung

Prabumulih, IDN Times - Kasus viral kekerasan yang dilakukan Perwira Polres Prabumulih Iptu M Yunus menyebabkan korban Jauhari mengalami luka patah di bagian hidung. Korban langsung dibawa ke RSUD Prabumulih untuk menjalani perawatan medis.
"Korban JH menderita luka dibagian hidungnya dan dari hasil pemeriksaan ada dugaan patah kata dokter. Rencana akan dioperasi," ungkap Wakapolres Prabumulih Kompol Eryadi Yuswanto, Senin (13/1/2025).
1. Iptu Yunus diklaim alami patah tangan dan retak rusuk
Eryadi mengungkapkan, kejadian yang viral terjadi di depan rumah dinas Wali Kota Prabumulih tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Kejadian ini bermula dari kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) dimana korban dan pelaku sama-sama berjalan dari arah Polres Prabumulih menuju Pasar Prabumulih.
"Sementara untuk Iptu YS juga dirawat di RS yang sama. Tangan kanannya patah, rusuknya juga retak dan kepala ada luka robek," jelas dia.
2. Biaya pengobatan akan ditanggung kapolres
Eryadi memastikan biaya pengobatan terhadap korban Jauhari akan ditanggung oleh Kapolres Prabumulih AKBP Endro Aribowo. Pihaknya juga memastikan bahwa kedua belah pihak telah bersepakat untuk berdamai.
"Untuk pengobatan seluruh biayanya akan ditanggung bapak Kapolres Prabumulih," ungkap dia.
3. Viral setelah direkam warga
Diberitakan sebelumnya, seorang polisi terekam kamera warga melakukan dugaan kekerasan terhadap masyarakat di wilayah Prabumulih, Sumatra Selatan (Sumsel). Kasus kekerasan tersebut menampilkan seorang pria berbaju merah tengah terduduk dengan hidung berdarah diduga karena bertikai dengan seorang polisi.
Insiden kekerasan itu diketahui terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Gunung Ibul Barat, Prabumulih Timur tepatnya diseberang rumah dinas Wali Kota Prabumulih. Dari narasi video diduga polisi berpangkat Iptu atau perwira pertama tersebut menabrak masyarakat sipil. Alih-alih meminta maaf, polisi tersebut justru menendang korban.
"Ngapo cak itu pak, dak boleh cak itu kamu, kami saksi nyingok dio la mak itu kamu terjangke pulo (Kenapa begitu pak, tidak boleh kamu begitu, kami saksi lihat dia sudah begitu, kamu tendang juga)," ungkap perekam video yang dilihat IDN Times, Senin (13/1/2025).
Perempuan yang merekam video tersebut merasa polisi telah bersikap arogan dengan melakukan kekerasan terhadap korban. Dirinya meminta polisi tersebut tidak melakukan tindakan lebih jauh yang membahayakan korban.
"Dio sudah tebalik diterjang cak itu, dak boleh pak. Na pak kapolres ini oknumnya M Yunus namanya, dak boleh cak itu pak, manusio bapak ini (Dia sudah terbalik, ditendang seperti itu, tidak boleh pak. Nah, pak Kapolres ini oknumnya M Yunus namanya, tidak boleh begitu pak, manusia bapak ini)," jelas dia.