Palembang, IDN Times - Plaza 16 Ilir yang dibangus seluas 64,53 x 14,50 meter, diharapkan menjadi ruang publik dan destinasi wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun luar kota.
Pelataran yang menghadap langsung ke Sungai Musi itu menawarkan lokasi swafoto dengan beragam jenis tanaman di sisi plaza, ditambah tugu kapal sebagai ikon utama untuk memikat daya tarik pengunjung.
Meski belum diresmikan, Plaza 16 Ilir disambut antusias warga sekitar. Kerangka kapal berupa perahu ketek diserbu pengunjung untuk berfoto. Plaza 16 Ilir Palembang yang dibangun sejak 2018 itu menghabiskan dana Rp7,5 miliar.
Selain menyuguhkan taman dengan rerumputan, berbagai fasilitas kursi umum dan lampu-lampu turut menghiasi kawasan tersebut. Agar masyarakat menjaga lokasi itu, ada stiker larangan menginjak atau naik ke atas rumput agar tumbuhan tidak rusak.
Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VII Sumsel dan Babel dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Muhammad Fahmi mengatakan, Plaza 16 Ilir merupakan tanggung jawab pemerintah pusat.
Namun setelah pembangunan selesai dan kawasan tersebut diresmikan, keseluruhan pengelolaan dan perawatan diserahkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.
"Pembangunan Plaza 16 Ilir Palembang ini diharapkan bisa menjadi destinasi wisata baru," katanya, Senin (23/1/2022).
Saat ini Plaza 16 Ilir Palembang tinggal tahap administrasi penyerahan aset kepada Pemkot sebagai pengelola. Sebelumnya, pembangunan proyek sempat terhambat karena anggaran.
"Pembangunan sedikit lamban karena alokasi anggaran tiap tahun tidak terlalu banyak dan progresnya dilakukan bertahap," ungkap Fahmi.
Plaza 16 Ilir Palembang didesain dengan konsep tematik dan kemasan lokal yang menonjolkan dermaga tradisional jukung.
"Dermaga ini biasanya tempat stay ketek dan speedboat. Jadi, kami simbolkan perahu yang ada di sana berwarna coklat di tengah-tengah plaza," jelas dia.
Dermaga di Plaza 16 Ilir akan dijaga ketat oleh petugas, agar lokasi aman dan nyaman bagi pengunjung. Petugas tersebut bertanggung jawab menangani keselamatan masyarakat.
"Karena itu Plaza 16 Ilir menjadi daerah steril, sehingga tidak tercampur antara pengunjung yang akan naik kapal atau pedagang asongan," katanya.
Fahmi menyampaikan, Plaza 16 Ilir juga akan menjadi pusat transportasi sungai, Dermaga 16 Ilir dan 7 Ulu Palembang yang selanjutnya akan ditampung ke Jakabaring dan Tangga Buntung.
"Saat ini tahap penyelesaian dan untuk peresmian menunggu pusat," ujarnya.