Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dua foto yang ditunjukkan Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto inilah yang akan ditelusuri sebagai bukti salah satu korban tewas akibat perbuatan dukun pengganda uang Slamet Tohari. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)
Dua foto yang ditunjukkan Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto inilah yang akan ditelusuri sebagai bukti salah satu korban tewas akibat perbuatan dukun pengganda uang Slamet Tohari. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Palembang, IDN Times - Seorang pengusaha bernama Mulyadi (47) asal Palembang yang menjadi korban pembunuhan di Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng), terus ditelusuri oleh Polda Jateng.

Pihak keluarga sudah berada di Jateng untuk menjalani proses ante mortem atau mencocokan data dengan sisa tulang belulang korban. Kepolisian ingin memastikan identitas korban merupakan Mulyadi.

"Pihak keluarga sudah berada di Banjarnegara untuk membantu proses identifikasi korban," ungkap kuasa hukum keluarga Rizky Wahyu Pratama, Kamis (6/4/2023).

1. Pelaku dinilai melakukan perbuatan keji

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto membawa Slamet Tohari untuk menunjukkan lubang yang dipakai untuk mengubur para korbannya di tengah hutan. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Menurut Rizky, keluarga mengecam tindakan pelaku pembunuhan Slamet Tohari, yang meracun para korban dan menguburkannya diam-diam. Perbuatan Slamet Tohari dinilai pantas dihukum berat.

"Keluarga berharap pelaku bisa dihukum mati karena dia telah merencanakan pembunuhan keji tersebut," jelas dia.

2. Keluarga belum putuskan lokasi makam Mulyadi

Slamet Tohari dimintai keterangan oleh Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto di lokasi kejadian. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Pihak keluarga belum memutuskan lokasi makam korban. Keluarga masih fokus menunggu hasil pengungkapan identitas jasad yang telah dievakuasi, dan memastikan apakah jasad tersebut benar Mulyadi.

"Apabila proses pendataan sudah selesai, keluarga baru akan memutuskan di mana korban akan dimakamkan," ujar dia.

3. Para korban terbujuk melipatgandakan uang

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat berjalan menuju halaman Mapolda Jateng. (Dok Humas Polda Jateng)

Mulyadi merupakan satu dari 12 korban pembunuhan dukun palsu pengganda uang bernama Slamet Tohari, atau dikenal Mbah Slamet asal Banjarnegara. Para korban diiming-imingi uang berlebih.

Dari hasil gelar perkara, para korbannya diberikan Potasium Sianida. Mereka diberikan minum air yang disuguhkan oleh pelaku.

"Pengakuan Tim DVI sudah bisa diidentifikasi bahwa pasangan suami istri yang teridentifikasi jenis kelaminnya laki-laki dan perempuan. Pengakuan tersangka juga disebutkan alamatnya (korban) di Gunungkidul, Jakarta, Palembang, dan Tasikmalaya. Tim kita sudah melacak ke wilayah sana untuk menelusuri siapa saja keluarga korban. Misalnya saudara Mulyadi dari warga Palembang pernah foto dengan pacarnya," tutup Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfhi.

Editorial Team