Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kebakaran Lahan Gambut di Perbatasan Jambi-Sumsel, 15 Hektare Hangus

Ilustrasi pemadaman karhutla (Dok: Manggala Agni)
Intinya sih...
  • Kebakaran lahan gambut terjadi di perbatasan Jambi-Sumatra Selatan, melanda wilayah Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Sumatra Selatan.
  • Tim Manggala Agni BPPIKHL Wilayah Sumatra sedang melakukan upaya pemadaman api dengan Water Boombing karena 15 Hektare lahan hangus terbakar.
  • Kondisi kemarau dan penurunan tinggi muka air di lahan gambut memperparah kebakaran yang sulit dipadamkan, setelah sebelumnya berhasil ditangani namun kembali terbakar.

Musi Banyuasin, IDN Times - Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatra melalui tim Manggala Agni tengah berupaya memadamkan api yang membakar lahan gambut di perbatasan Jambi-Sumatra Selatan. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tersebut melanda wilayah Desa Muara Medak, Kecamatan Bayung Lencir, Sumatra Selatan (Sumsel).

"Saat ini tim darat dan udara (Water Boombing) masih melakukan upaya pemadaman api yang membakar lahan di wilayah Muara Medak," ungkap Kepala BPPIKHL Wilayah Sumatra, Ferdian Kristanto kepada IDN Times, Rabu (31/7/2024).

1. Kebakaran landa lahan gambut

Pemadaman di area lahan gambut di perbatasan Jambi-Sumsel di Desa Muara Medak (Dok: Manggala Agni)

Ferdian menerangkan, kebakaran lahan yang melanda Muara Medak terjadi sejak Selasa (30/7/2024). Dari data terakhir, ada sekitar 15 Hektare (Ha) lahan yang hangus terbakar.

Kondisi kebakaran lahan tersebut diketahui terjadi akibat meningkatnya hotspot atau titik panas di Sumsel. Kondisi kemarau turut memperparah kondisi kekeringan yang ada.

"Kebakaran di Muara Medak terjadi di wilayah gambut," jelas Ferdian.

2. Penurunan air gambut capai 40 cm di dua kabupaten

Helikopter pemadaman karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Ia menjelaskan bahwa kemarau yang melanda sebagian wilayah Sumsel telah menyebabkan tinggi muka air di lahan gambut menurun. Kondisi ini dinilai berbahaya jika terjadi kebakaran karena api yang membakar gambut akan sulit dipadamkan.

"Sudah lama tidak turun hujan di lokasi kebakaran sehingga menyebabkan kekeringan. Secara umum, kondisi air di lahan gambut di dua kabupaten, OKI dan Musi Banyuasin, telah turun sekitar 40 sentimeter," tambah Ferdian.

3. Kekeringan sebabkan kebakaran di Muara Medak

Helikopter pemadaman karhutla di Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Berdasarkan data dari BPBD Muba, wilayah Muara Medak sudah terbakar sejak pekan lalu. Pada 21 Juli 2024, kebakaran di Bayung Lencir berhasil ditangani dengan luasan lahan terbakar mencapai 46 Ha. Namun, kondisi panas yang tinggi membuat api kembali muncul membakar lahan di area yang sama.

"Sebelumnya sudah padam semua. Baru-baru ini kembali terpantau ada kebakaran di sampingnya (satu hamparan)," tutup Ferdian.

Share
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
Yogie Fadila
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us