Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kebakaran hutan dan lahan. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Sekayu, IDN Times - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang tersebar di beberapa desa wilayah Kabupten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel) hingga Senin, (19/8) mencapai 1.062 hektare.

Menurut Kepala Badan Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, kebakaran di Kabupaten Muba terluas berada di Desa Muara Medak.

"Pemadamannya sudah berlangsung sejak Jumat (16/8) lalu. Untuk di Desa Muara Medak, Bayung Lencir, Musi Banyuasin sampai hari ini mencapai 600 hektare lahan gambut yang terbakar," jelas Ansori. 

1. Kebakaran yang terjadi pada lahan gambut terus meluas

IDN Times/istimewa

Hanya berselang tiga hari, terang Ansori, kebakaran tersebut meningkat hingga lima kali lipat. Apalagi, lahan gambut yang terbakar sulit dipadamkan, karena api yang berada di bawah tanah tetap berkobar, sedangkan pemadaman yang dilakukan dari udara kurang efektif.

"Heli waterboombing hanya terbatas memadamkan atasnya saja, yang di bawah (api) terus jalan. Faktor angin yang bertiup kencang membuat sebaran api terus meluas. Tim di darat meng-cover untuk mematikan api yang masih menjalar," terangnya.

Sampai dengan Senin (19/8) ini, data dari Karhutla di Sumsel sudah mencapai 1.693 hektare, dengan rincian lahan di 11 kabupaten/kota di Sumsel.

"Terluas di Muba, 1.062,274 hektare, diikuti Ogan Ilir, 329,03 hektare, Pali 146 hektare, OKI 84,5 hektare, Banyuasin 44,25 hektare, Musi Rawas, 14,5 hektare, Muara Enim 5 Hektare, Pagaralam 3 hektare, OKUS, 2 hektare, Lahat 2 hektare dan Lubuk Linggau 0,5 hektare," jelas dia.

2. Bupati Muba dan rombongan mendaratkan heli mereka sebelum hot spot

IDN Times/Rangga Erfizal

Terpisah, rombongan Bupati Muba, Dodi Reza Alex, bersama Danrem dan Dalanud saat meninjau wilayah karhutla menggunakan helikopter, terpaksa mendaratkan heli mereka di Desa Petaling Jaya, Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

"Rencana awal menanggulangi karhutla di Desa Muara Medak, saya bersama Kol.Pnb.Heri Sutrisno, S.IP (Danlanud) dan Kol. Arh Sonny Septiono (Danrem) take off dari Lanud Palembang pukul 07.50. Kami akan turun langsung ke lokasi. Sayang. Keadaan memaksa kami mendarat sebelum mencapai areal terdekat hot spot," ujar Dodi Reza Alex, saat dihubungi lewat telepon seluler (ponsel), Senin (19/8).

"Sekarang kami coba terbang lagi ke Dusun 5 Muara Medak. Bila tidak memungkinkan, rombongan langsung ke Sekayu," sambung Dodi, sesaat sebelum kembali terbang pukul 10.00.

Untuk penanggulangan Karhutla di wilayah Muba tersebut, Dodi Reza membentuk dua tim darat dan udara. Semua tim sudah terjun langsung untuk ikut memadamkan dan menyelamatkan masyarakat setempat di Dusun V dan Dusun IX yang saat ini paling terdampak karhutla. 

3. Pemkab Muba evakuasi warga Desa Muara Medak

IDN Times/istimewa

Selain petugas tersebut, Dodi Reza juga telah berkomunikasi dengan Kepala SKK Migas, untuk menginstruksikan perusahaan-perusahaan KKKS dan seluruh perusahaan perkebunan yang berdekatan dengan lokasi kebakaran juga melakukan pemadaman.

Sekretaris Daerah (Sekda) Muba, Apriyadi meminta Camat Bayung Lencir untuk segera evakuasi warga.

“Camat Bayung Lencir sudah mengevakuasi warga ke tempat yang aman seperti yang saya minta. Warga yang dievakuasi ditangani Dinas Sosial untuk segera membangun tenda pengungsian dan dapur umum,” kata Apriyadi.

“Awalnya kami telah mengungsikan sembilan keluarga dan kini mulai berduyun-duyun. Untuk sementara ditampung di rumah Kepala Desa Muara Medak, sambil menunggu tenda siap. Dapur umum sudah ready," tandasnya.

Editorial Team