Jembatan P6 Lalan Muba Mulai Dibangun, Dana Rp69 M dari Swasta

Intinya sih...
- Pembangunan jembatan P6 Lalan dimulai setelah sembilan bulan pasca tabrakan tongkang batubara
- Proses revitalisasi jembatan dijadwalkan dimulai pada 14 Mei 2025 dengan estimasi pembiayaan Rp69 miliar
- Pihak swasta bertanggung jawab membangun jembatan dengan biaya Rp69 miliar, 100% ditanggung pihak swasta dan asosiasi terkait
Musi Banyuasin, IDN Times - Sembilan bulan pascatabrakan tongkang batubara yang merusak Jembatan P6 Lalan di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), kini pembangunan jembatan tersebut akhirnya dimulai.
Proses revitalisasi jembatan yang merupakan akses transportasi vital bagi warga ini dijadwalkan dimulai Rabu, 14 Mei 2025 dengan ditandai dengan pemasangan tiang pancang, dan estimasi pembiayaan mencapai Rp69 miliar.
1. Target selesai pengerjaan Desember 2025
Bupati Muba, Toha Tohet, langsung meminta pihak perusahaan dan asosiasi terkait untuk bertanggung jawab dan mempercepat proses perbaikan.
“Groundbreaking akan dilakukan sesuai jadwal dan akan ditandai pemasangan tiang pancang sebagai awal dari revitalisasi. Targetnya selesai Desember 2025,” ujar Sekda Muba Apriyadi, Sabtu (10/5/2025).
2. Saat ini masyarakat pakai perahu ketek untuk menyeberang
Menurutnya, percepatan pembangunan harus segera dilakukan mengingat perekonomian terus bergerak untuk masyarakat. Selama ini akses masyarakat terganggu, dan tekanan publik agar segera diperbaiki terus menguat.
“Saat ini masyarakat memanfaatkan transportasi sungai lewat perahu ketek, tentunya belum maksimal untuk perekonomian warga sekitar. Kita berharap jangan berlarut dan segera dibangun agar masyatakat bia memanfaatkannya kembali,” tegasnya.
3. Biaya 100 persen ditanggung pihak swasta
Terkait biaya pembangunan Jembatan P6 Lalan yang ambruk, Apriyadi menyebutkan dananya mencapai Rp69 miliar. Biaya tersebut 100 persen ditanggung pihak swasta.
"Jadi APBD 0 persen. Sepenuhnya ditanggung perusahaan penabrak dan perusahaan yang memanfaatkan jalur sungai tersebut. Informasinya nilai kontrak pembangunannya mencapai lebih kurang Rp69 miliar," terangnya.
Pihak swasta yang akan membangun jembatan itu tergabung dalam AP6L (Asosiasi Lalu Lintas di Bawah Jembatan P6 Lalan). Perusahaan penabrak tiang jembatan menjadi penanggung jawab dana paling besar.
"Pihak penabrak 50, sisanya yang 50 persen lagi dari berbagai perusahaan yang memanfaatkan jalur sungai tersebut. Hasil kesepakatan bersama antara pemda dan asosiasi jika pembangunan jembatan melanjutkan struktur yang sudah ada. Tidak lagi membangun ulang tiang-tiang pancang.
4. Sejarah Jembatan P6 Lalan di Muba
Diketahui jembatan yang menjadi jalur utama penghubung antarwilayah ini sempat terhenti usai ditabrak kapal tongkang batu bara pada 12 Agustus 2024 lalu
Jembatan dengan panjang 320 meter dan lebar 7 meter ini dibangun dari 2009 hingga 2011 dengan total biaya mencapai Rp92 Miliar melalui APBD Kabupaten Muba.
Jembatan tersebut dibangun semasa kepemimpinan Bupati Muba Pahri Azhari dan diresmikan pada tahun 2012 di Desa Galih Sari, Kecamatan Lalan.
Keadaan topografi wilayah Kecamatan Lalan sebagian besar terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 15 meter di atas permukaan laut. Kecamatan ini merupakan daerah perairan dan bisa ditempuh selama 5 jam perjalanan melalui jembatan Ampera menggunakan perahu.